Bugiswarta.com, Sragen — Di tengah semangat demokrasi yang semakin hidup, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sriyanto Saputro, kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan yang berpihak kepada rakyat kecil. Dalam sebuah kegiatan dialog yang digelar di Sragen, Sriyanto menyampaikan pentingnya memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tak hanya berhenti pada angka, tetapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat hingga ke lapisan paling bawah.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara angka, tanpa memastikan bahwa masyarakat ikut merasakan manfaatnya,” tegas Sriyanto Saputro dalam sambutannya. “Ekonomi kerakyatan harus menjadi jalan utama agar kesejahteraan dapat dinikmati secara merata.”
Dalam forum yang berlangsung penuh antusiasme itu, Sriyanto menyoroti perlunya keberpihakan negara terhadap sektor informal, pasar tradisional, serta akses yang adil terhadap pembiayaan dan pelatihan bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Menurutnya, pembangunan yang berkeadilan tidak mungkin tercapai tanpa keberanian untuk membela sektor-sektor ekonomi rakyat yang kerap terpinggirkan.
Sejalan dengan itu, narasumber lain yang hadir, Sugiyarto—seorang pegiat pemberdayaan masyarakat—mengangkat isu ketimpangan struktural sebagai tantangan utama ekonomi kerakyatan saat ini. Ia mengajak untuk kembali pada pendekatan pembangunan berbasis komunitas, yang menekankan pada kekuatan lokal.
“Kita perlu hidupkan kembali semangat koperasi, ekonomi desa, dan ekosistem UMKM. Proyek-proyek besar tidak akan menyentuh kebutuhan rakyat jika tidak diiringi penguatan dari bawah,” ujarnya dalam paparan yang menggugah peserta.
Dialog pun berlangsung dinamis. Warga yang hadir secara aktif menyampaikan keluh kesah dan harapannya—mulai dari sulitnya akses modal usaha, lemahnya pemasaran produk lokal, hingga kebutuhan pendampingan berkelanjutan bagi pelaku usaha kecil.
Menanggapi aspirasi tersebut, Sriyanto menyampaikan komitmennya untuk membawa suara rakyat ke tingkat nasional.
“Aspirasi masyarakat ini sangat penting, karena inilah suara langsung dari akar rumput yang selama ini sering tak terdengar. Saya akan terus memperjuangkan agar suara-suara ini menjadi perhatian serius para pengambil kebijakan di pusat,” katanya.
Bagi Sriyanto, kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi wujud nyata dari proses demokrasi yang partisipatif dan responsif. Ia menegaskan bahwa pembangunan yang berkeadilan tidak mungkin lahir tanpa mendengar suara rakyat.
“Pembangunan yang sejati harus dimulai dari bawah, dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Inilah yang menjadi semangat saya di Senayan,” tutupnya.