Rahayu Saraswati Dorong RUU Kepariwisataan Berbasis Budaya dan Berkelanjutan -->
Cari Berita

Rahayu Saraswati Dorong RUU Kepariwisataan Berbasis Budaya dan Berkelanjutan


Bugiswarta.com, Jakarta — Komisi VII DPR RI saat ini tengah memasuki tahap intensif dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan yang baru. Legislator Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyampaikan bahwa undang-undang ini diharapkan menjadi pijakan kuat dalam menciptakan ekosistem pariwisata Indonesia yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.


“RUU Kepariwisataan ini sedang kami godok dengan serius. Kami ingin memastikan bahwa ekosistem pariwisata nasional tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga menjunjung tinggi budaya, adat istiadat lokal, serta mematuhi kode etik kepariwisataan internasional,” jelas Rahayu Saraswati yang juga ketum PP Tunas Indonesia Raya.


Menurutnya, sektor pariwisata tidak boleh hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga harus memberikan ruang sebesar-besarnya bagi partisipasi dan pemberdayaan masyarakat lokal. “Masyarakat lokal harus menjadi aktor utama, bukan sekadar penonton di tengah geliat industri pariwisata. Itulah yang kami perjuangkan dalam naskah undang-undang ini,” tambahnya.


Tak hanya itu, Rahayu Saraswati juga mengusulkan pembentukan sebuah lembaga independen yang dapat berperan khusus dalam promosi pariwisata Indonesia di tingkat global. Lembaga tersebut, yang diusulkan mirip dengan konsep Indonesian Tourism Board, diharapkan dapat bekerja secara profesional tanpa bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


“Kami menginginkan adanya lembaga promosi pariwisata yang independen, mandiri, dan inovatif. Lembaga ini bisa menjadi ujung tombak dalam mempromosikan Indonesia sebagai destinasi unggulan di mata dunia, tanpa membebani APBN,” ujarnya.


Dengan adanya lembaga ini, promosi pariwisata diharapkan bisa lebih agresif, konsisten, dan terfokus—sesuatu yang selama ini dinilai masih menjadi tantangan di sektor pariwisata Indonesia.


Rahayu Saraswati menegaskan, upaya memperbaiki ekosistem kepariwisataan nasional bukan semata soal regulasi, tapi juga menyangkut paradigma baru dalam memandang pariwisata sebagai alat pemersatu budaya dan pemberdaya ekonomi rakyat.


“Pariwisata Indonesia punya potensi luar biasa. Tapi kita harus membangunnya dengan bijak—dengan hati, dengan nilai, dan dengan visi jangka panjang,” tutupnya.