Bugiswarta.com, Makassar — Legislator Partai Gerindra, Himmatul Aliyah, menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus dalam pembahasan Revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas). Komitmen itu ia sampaikan usai melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Makassar.
Kunjungan tersebut bukan sekadar seremonial. Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu melihat langsung kondisi fisik sekolah, berdialog dengan para guru, dan menyerap berbagai aspirasi terkait hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus.
“Dari data yang kami miliki, baru sekitar 12 persen anak berkebutuhan khusus yang bisa mengakses pendidikan formal. Artinya, mayoritas dari mereka belum menikmati hak dasarnya atas pendidikan yang layak dan inklusif,” ujar Himmatul.
SLB Negeri 1 Makassar, yang menjadi lokasi kunjungan, disebutnya berada di wilayah rawan banjir dengan aksesibilitas terbatas bagi siswa difabel. Kondisi ini diperparah dengan minimnya tenaga pendidik yang memiliki kompetensi khusus untuk menangani siswa berkebutuhan khusus.
“Kita akan berupaya keras untuk mengatasi kekurangan guru dengan kompetensi khusus serta memperbaiki sarana dan prasarana yang masih jauh dari ideal,” tambah politisi Gerindra yang akrab disapa Himma itu.
Sebagai anggota DPR dari Dapil DKI Jakarta II, Himma menegaskan bahwa perjuangannya untuk pendidikan tidak berhenti pada wilayah pemilihannya saja. Baginya, pendidikan inklusif adalah isu nasional yang menyangkut masa depan semua anak Indonesia.
“Kami di Komisi X telah membentuk Panja RUU Sisdiknas dan akan mengawal agar pendidikan inklusi menjadi bagian penting di dalamnya. Ini bukan soal jumlah, tapi soal keadilan dan akses yang setara,” tegasnya.
Himmatul berharap, masukan dari lapangan seperti yang ia dapatkan di SLB Negeri 1 Makassar dapat menjadi bahan perbaikan kebijakan ke depan. “Kita ingin semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, bisa belajar dalam lingkungan yang mendukung, aman, dan setara,” pungkasnya.