Bugiswarta.com, Bone – Di era digital yang semakin maju, keterlibatan generasi muda dalam proses pemerintahan menjadi isu yang menarik untuk dibahas. Salah satu kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Bone, Zhera Syarnia, menyoroti bagaimana pelajar Generasi Z (Gen Z) dapat memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk berpartisipasi aktif dalam pemerintahan.
Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, Gen Z memiliki akses luas terhadap informasi dan berbagai platform komunikasi yang memungkinkan mereka untuk terlibat dalam diskusi kebijakan, menyuarakan aspirasi, hingga berkontribusi langsung dalam perubahan sosial.
“Sebagai pelajar Gen Z, kita memiliki banyak peluang untuk memanfaatkan teknologi, media sosial, dan platform lainnya guna meningkatkan keterlibatan dalam proses pemerintahan. Namun, di sisi lain, kita juga menghadapi tantangan, terutama jika ada penolakan dari pemerintah daerah terhadap kegiatan yang melibatkan pelajar,” ujar Zhera.
Menurutnya, media sosial tidak hanya menjadi wadah ekspresi, tetapi juga alat untuk mengedukasi masyarakat mengenai isu-isu kebijakan publik. Dengan strategi komunikasi yang tepat, pelajar bisa menyampaikan gagasan dan memberikan solusi bagi permasalahan daerah mereka.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Beberapa kebijakan pemerintah daerah terkadang kurang memberikan ruang bagi pelajar untuk terlibat aktif dalam berbagai agenda pembangunan dan kebijakan publik. Oleh karena itu, Zhera menekankan pentingnya kerja sama antara generasi muda dan pemerintah daerah agar tercipta sinergi yang lebih baik.
“Dengan demikian, kita sebagai pelajar Gen Z harus terus berusaha untuk meningkatkan keterlibatan dalam proses pemerintahan, serta meminta dukungan dan support dari pemerintah daerah agar partisipasi kami dapat lebih maksimal,” jelasnya.
Pemanfaatan teknologi dalam keterlibatan pelajar di pemerintahan bisa menjadi solusi untuk membangun komunikasi yang lebih inklusif antara pemerintah dan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, Gen Z tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor utama dalam pembangunan daerah dan kebijakan publik.
Keterlibatan generasi muda seperti yang diusulkan oleh Zhera Syarnia dapat menjadi inspirasi bagi pelajar lainnya untuk lebih aktif dalam memanfaatkan teknologi sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintahan. Di era digital ini, suara anak muda semakin memiliki daya dorong besar, dan pemerintah seharusnya membuka ruang lebih luas untuk menampung aspirasi mereka.