Langkah ini diambil sebagai respons atas insiden yang terjadi di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah, di mana 40 siswa mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi ayam yang dimarinasi dalam menu makan siang bergizi gratis.
"Ada kejadian di salah satu sekolah yang dilayani oleh SPPG di Sukoharjo. Sebanyak 40 anak mengalami mual dan muntah setelah memakan ayam yang dimarinasi. Anak-anak tersebut telah ditangani di puskesmas terdekat, dan kondisi mereka kini sudah membaik," ungkap Hasan Nasbi.
Pihak Istana menegaskan bahwa SOP yang diterapkan dalam program MBG mengharuskan sekolah segera melaporkan kejadian tak diinginkan kepada SPPG dan puskesmas. Dalam situasi seperti ini, makanan akan langsung ditarik oleh SPPG dan diganti dengan menu lain.
"Selain itu, setiap SPPG diwajibkan menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam. Hal ini penting untuk melacak penyebab jika terjadi insiden seperti di Sukoharjo," jelasnya.
Saat ini, sampel makanan dari SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut.
"Kejadian ini menjadi evaluasi penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP di seluruh proses penyajian MBG. Dengan begitu, kualitas dan kehigienisan makanan dapat terjamin," tutup Hasan Nasbi.