BUGISWARTA.com, Jakarta – Di bawah langit Jakarta yang mendung, suasana Istana Negara dipenuhi harapan baru. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029, Setyo Budiyanto, baru saja menerima mandat besar. Tepat di hadapan Presiden Prabowo Subianto, ia bersama jajaran pimpinan KPK lainnya mendapatkan arahan jelas: korupsi harus diberantas tanpa kompromi.
"Beliau (Presiden Prabowo) sudah dengan tegas menyampaikan, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan APBN, pemborosan, korupsi, harus diberantas dengan tegas," ujar Setyo, sesaat setelah pelantikan di Istana Negara, Senin (16/12). Wajahnya mencerminkan determinasi untuk menjalankan tugas besar yang kini ada di pundaknya.
Di tengah percakapan yang hangat namun penuh makna, Setyo menyampaikan bagaimana ia dan rekan-rekannya di KPK akan memastikan pemerintahan berjalan lebih bersih. "Kami pedomani arahan Presiden. Bagaimana caranya agar kami bisa mendukung program beliau, menjaga agar tidak ada pemborosan, APBN terjaga, dan masalah pengadaan barang dan jasa betul-betul sesuai ketentuan," lanjutnya.
Arahan ini bukan sekadar kata-kata formalitas. Prabowo, sejak pertama kali dilantik sebagai Presiden, telah menegaskan bahwa korupsi adalah musuh utama yang harus dihancurkan hingga ke akar-akarnya. Dalam berbagai kesempatan, ia mengingatkan semua pihak untuk menjauhi praktik korupsi, termasuk kader partai politik yang terlibat dalam pemerintahan.
Pernyataan keras itu kembali disampaikan dalam pidatonya saat perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, beberapa hari sebelumnya. "Jangan ada loyalitas jiwa korps yang keliru, kita melindungi anggota kita padahal dia salah," tegas Prabowo di hadapan ribuan hadirin yang terdiam mendengar peringatannya.
Bagi Prabowo, loyalitas buta adalah musuh reformasi birokrasi. Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, ia bahkan memberikan ultimatum kepada para kadernya yang menjabat di pemerintahan. "Kalau kau merasa Gerindra, lalu berbuat menyimpang seenaknya, jangan berharap Gerindra melindungi kau. Tidak," ujarnya, dengan nada penuh amarah namun sarat keadilan.
Sebagai simbol harapan baru dalam pemberantasan korupsi, Setyo dan pimpinan KPK lainnya memahami betul bahwa tugas mereka tidaklah mudah. Mengawal pemerintahan agar berjalan sesuai aturan dan bebas dari penyimpangan adalah tanggung jawab yang berat. Namun, mereka tidak gentar.
“Kami tidak hanya bertugas sebagai pengawas, tetapi juga pelindung agar pemerintahan berjalan sesuai visi presiden,” kata Setyo. Dengan semangat baru, ia yakin bahwa KPK bisa lebih optimal dalam menindaklanjuti kasus-kasus besar yang telah merugikan negara.
Di sisi lain, masyarakat Indonesia pun menaruh ekspektasi besar. Tidak sedikit yang berharap era kepemimpinan Prabowo dapat membawa Indonesia ke arah pemerintahan yang lebih bersih dan transparan. Terutama mengingat reputasi KPK yang sempat tergerus karena berbagai kontroversi di masa lalu, kini adalah waktu bagi lembaga ini untuk bangkit kembali.
Pidato Prabowo di HUT Partai Golkar menunjukkan sisi kepemimpinannya yang tak gentar menghadapi tantangan. Sebagai presiden dan politisi senior, ia menyadari betul bahwa korupsi bukan hanya persoalan individu, tetapi juga sistem yang kompleks.
Prabowo juga memberi sinyal bahwa ia tidak akan ragu menindak pihak-pihak yang mencoba bermain-main dengan amanah rakyat. Pesan itu bukan hanya untuk para birokrat, tetapi juga untuk anggota partainya sendiri. "Kalau kau mengkhianati rakyat, maaf, saya yang akan pertama menindak saudara-saudara sekalian," kata Prabowo, tegas namun dengan nada penuh kepastian.
Di tengah tantangan besar memberantas korupsi, Prabowo dan KPK sama-sama memiliki visi untuk menciptakan budaya anti-korupsi yang kuat. Langkah ini membutuhkan sinergi antara lembaga pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat luas. Pendidikan antikorupsi juga menjadi salah satu elemen penting untuk membangun generasi yang lebih sadar akan pentingnya integritas dan transparansi.
Prabowo, melalui kepemimpinannya, ingin menunjukkan bahwa pemerintahannya serius dalam menindak segala bentuk penyimpangan. Ini adalah janji yang tidak hanya dilontarkan untuk kepentingan politik, tetapi juga demi menjawab tuntutan masyarakat yang sudah lama jenuh dengan praktik korupsi di berbagai level pemerintahan.
Pelantikan pimpinan KPK yang baru ini menjadi momentum penting untuk mempertegas komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi. Dengan arahan langsung dari Presiden Prabowo, KPK kini memiliki landasan moral dan politik yang kuat untuk bertindak.
Bagi rakyat Indonesia, ini bukan hanya soal pemberantasan korupsi, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih baik. Di bawah komando Prabowo dan dengan kerja keras KPK, cita-cita Indonesia yang bebas dari korupsi perlahan mulai terlihat lebih nyata.
Dengan langkah awal yang kuat ini, masyarakat Indonesia pantas untuk berharap bahwa era baru pemberantasan korupsi telah dimulai. Di bawah langit Jakarta, perjuangan baru pun dimulai.