Banyak Dampak Positif, Program Makan Bergizi Gratis Harus Terus Berlanjut -->
Cari Berita

Banyak Dampak Positif, Program Makan Bergizi Gratis Harus Terus Berlanjut


Bugiswarta.com, Jakarta,  – Uji coba Program Makan Bergizi Gratis menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk sekolah, siswa, dan orang tua. Program ini diharapkan terus berlanjut sebagai upaya nyata dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup generasi muda Indonesia. Sambutan positif ini menjadi landasan kuat menjelang pelaksanaan resmi program pada 2 Januari 2025.


Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hariqo Wibawa Satria, menyatakan bahwa program ini mencerminkan perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap masa depan anak bangsa. 


"Presiden ingin anak-anak Indonesia tercukupi gizinya dengan makanan sehat. Harapannya, pada 2025, pelajar dan santri dapat menjadi generasi emas yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045," ujar Hariqo,Jumat, 13 Desember 2024


Program ini memiliki target luas, mulai dari siswa di jenjang pendidikan anak usia dini hingga SMA/MA, santri, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita. Tujuannya adalah memastikan pemenuhan protein dan gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang optimal sejak dini.


Pada Senin, 9 Desember 2024, tim PCO melakukan tinjauan langsung ke salah satu lokasi uji coba, yakni di bawah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor. Di sana, mereka menyaksikan proses pemasakan, pengemasan, dan distribusi makanan bergizi ke SDN Kedung Badak 1 dan SMP Siliwangi.


SPPG Tanah Sareal menyediakan makanan untuk 3.081 siswa dari 15 sekolah. Prosesnya sangat terorganisasi, mulai dari antrean siswa mencuci tangan hingga doa bersama sebelum makan. Kepala Sekolah SDN Kedung Badak 1, Kariyanti, mengapresiasi program ini karena mampu membentuk kebiasaan positif.


"Anak-anak kini terbiasa antre dan memahami pentingnya makanan seimbang. Program ini juga menyadarkan kita untuk melawan tren generasi junk food dan mengedukasi pentingnya kesehatan sebagai investasi masa depan," ungkap Kariyanti.


Lebih jauh, Kariyanti menyoroti manfaat sosial program ini. Banyak orang tua dari kalangan menengah ke bawah merasa terbantu. "Ada orang tua siswa yang memiliki tiga anak kembar dan satu anak lainnya. Dengan pengeluaran harian sekitar Rp60 ribu hanya untuk makan, sekarang mereka sudah tidak terbebani lagi. Ini sangat membantu," tambahnya.


Hal senada diungkapkan Lina, salah satu orang tua siswa. Menurutnya, program ini mengurangi beban keluarga secara signifikan. "Saya bisa lebih fokus pada hal lain karena tidak lagi khawatir soal bekal makan siang. Bahkan, anak saya kini lebih sering menabung uang saku karena tidak perlu jajan di sekolah," ujarnya.


Di SMP Siliwangi Bogor, Kepala Sekolah Rosmiati juga melihat dampak positif yang besar. Program ini mengenalkan siswa pada makanan bergizi yang mungkin sebelumnya belum pernah mereka konsumsi. Selain itu, kehadiran siswa meningkat, dan mereka tampak lebih antusias belajar.


"Sebagian besar siswa kami berasal dari keluarga menengah ke bawah. Program ini memberikan mereka rasa percaya diri. Saya berharap program ini bisa terus berlanjut hingga mereka tamat SMA," kata Rosmiati.


Program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial. Dengan fokus pada makanan bergizi, pemerintah berhasil mengurangi beban ekonomi keluarga sekaligus memberikan edukasi kesehatan.


Hariqo menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak terlepas dari peran masyarakat. "Ini adalah contoh nyata bagaimana pemerintah bekerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan generasi emas yang lebih sehat dan produktif," katanya.


Seiring peluncuran resmi pada awal 2025, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat terus menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Dengan komitmen penuh dari pemerintah, program ini menjadi langkah strategis menuju Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.