PUISI - Di atas mimbar mereka berdiri tegak, Dengan kata-kata indah, suara lantang, Janji-janji mengalir bagai sungai, Namun aku tahu, banyak yang hanyut tanpa tujuan.
Retorika palsu para pejabat, Mencuri harapan dari hati rakyat, Menjanjikan emas di ujung pelangi, Namun seringkali hanya ilusi yang mereka beri.
Mereka bicara tentang kemakmuran, Tentang keadilan, tentang masa depan cerah, Namun di balik layar, kenyataan berbeda, Korupsi merajalela, kejujuran punah.
Rakyat mendengar dengan telinga terbuka, Namun hati mereka penuh ragu, Karena terlalu sering dibuai janji-janji, Yang tak pernah jadi nyata, hanya mimpi di siang hari.
Di gedung-gedung megah, mereka duduk nyaman, Mengatur takdir dengan pena dan kertas, Namun di jalanan, rakyat berjuang, Mencari nafkah, mencari keadilan yang tak kunjung datang.
Kita butuh pemimpin yang jujur, Yang bekerja untuk rakyat, bukan untuk diri sendiri, Yang berani melawan arus kebohongan, Dan menyalakan cahaya harapan di setiap sudut negeri.
Mari bangkit dari mimpi buruk ini, Berjuang bersama, dengan hati yang murni, Menuntut keadilan, menagih janji, Agar negeri ini bebas dari retorika palsu para pejabat.