BUGISWARTA.COM, SOPPENG - Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (Hut RI) yang ke-78 tahun dirayakan dengan semarak melalui berbagai kegiatan lomba yang menggelora. Di tengah suasana kemeriahan perayaan kemerdekaan, sebuah permainan unik muncul di Desa Marioritengga, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng.
Desa Marioritengga menjadi saksi bagi permainan sepak bola yang biasanya dikenal sebagai ajang bagi kaum adam, kini memperoleh sentuhan kreatif yang menarik dengan melibatkan kaum hawa serta elemen unik, yaitu menggunakan daster sebagai seragam pemain.
Perhelatan final di lapangan sepak bola Jello menjadi panggung seru di mana tim sepak bola RT 03 RW 01 Kalempang berhadapan dengan tim RT 02 RW 02 Abbatung E.
Dalam pertandingan yang berlangsung selama dua babak masing-masing 15 menit, kedua tim menunjukkan semangat saling menyerang dengan berbagai strategi menarik. Kendati pertandingan berlangsung dengan seru, hasil akhir tetap menunjukkan skor kacamata 0-0 hingga peluit panjang wasit menandakan akhir permainan. Karena ketidakpastian hasil, adu penalti pun menjadi solusi untuk menentukan pemenangnya.
Setelah semua eksekutor penalti dari kedua tim menendang, skor imbang 2-2 tetap bertahan. Akhirnya, dalam sebuah keputusan yang penuh dengan antisipasi, wasit mengambil langkah menentukan juara dengan menggunakan lempar koin.
Pelemparan koin dilakukan dengan detil dan ketegangan yang terasa, seiring dengan tatapan tegang dari para pemain, serta didampingi oleh kepala desa Marioritengnga, Andi Samsul Bahri.
Hasilnya, tim Abbatung RT 02 RW 02 muncul sebagai juara dalam pertandingan yang tidak hanya dipenuhi semangat sportivitas tetapi juga keunikan yang memikat hati.
Permainan sepak bola daster ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga mewakili semangat inklusivitas dan kreativitas dalam merayakan hari bersejarah bangsa. Desa Marioritengga berhasil menghadirkan perpaduan menarik antara tradisi dengan inovasi dalam peringatan yang menggugah semangat persatuan.