BUGISWARTA.com, BONE--Warga dari tiga lingkungan di Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulsel menolak penempatan Orang Dalam Pemantuan (ODP) virus corona di gedung Politeknik Tekhnologi Maccedde Bajoe. Lingkungan yang dimaksud menolak yakni Rompe, Tengnge dan Maccedde.
Tokoh masyarakat setempat Afrizal mengatakan berdasarkan rapat tokoh masyarakar bersama tiga kepala lingkungan menyatakan menolak penempatan orang yang dikhawatirkan terpapar virus corona atau yang lebih dikenal orang dalam pemantauan (ODP).
Afrizal yang juga pimpinan Yayasan Majelis Zikir Latifatul Akbar Kabupaten Bone itu menjelaskan, warga sekitar Politeknik menolak karena takut penempatan ODP akan berdampak buruk terhadap warga setempat.
"Sekarang ini kan warga panik, ditambah lagi rencana pemerintah menempatkan ODP di Politeknik," kata Afrizal
Selain itu kata Afrizal pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat tentang rencana pemerintah menjadikan gedung Politeknik sebagai tempat isolasi ODP.
"Tidak ada sosialisasi jadi masyarakat tidak siap, harusnya kalau ada rencana seperti itu, masyarakat disiapkan dulu, sehingga jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan warga bisa mengantisipasi," kata Afrizal.
Warga lainya, Syamsuddin mengatakan sampai saat ini tidak ada perhatian atau bantuan dalam bentuk apapun kepada warga yang ada di sekitar kampus Politeknik.
Tonton juga video ini
"Nah ini lucu, jangankan bantuan penindakan agar virus corona tidak menyebar, sosialisasi saja tidak ada, kenapa tiba ODP mau disimpan disini, kalau terjadi apa-apa sama warga disini siapa mau bertanggung jawab," kata Syamsuddin
Sekadar diketahui sebelumnya Wakil Bupati Bone Ambo Dalle meninjau gedung Politeknik Teknologi Negeri Bone di Kelurahan Bajoe, Kecamata Tanete Riattang Timur, 6 April 2020, peninjauan itu dilakukan dalam rangka mempersiapkan tempat isolasi khusus bagi status Orang Dalam Pemantauan (ODP).
(****)
Tokoh masyarakat setempat Afrizal mengatakan berdasarkan rapat tokoh masyarakar bersama tiga kepala lingkungan menyatakan menolak penempatan orang yang dikhawatirkan terpapar virus corona atau yang lebih dikenal orang dalam pemantauan (ODP).
Afrizal yang juga pimpinan Yayasan Majelis Zikir Latifatul Akbar Kabupaten Bone itu menjelaskan, warga sekitar Politeknik menolak karena takut penempatan ODP akan berdampak buruk terhadap warga setempat.
"Sekarang ini kan warga panik, ditambah lagi rencana pemerintah menempatkan ODP di Politeknik," kata Afrizal
Selain itu kata Afrizal pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat tentang rencana pemerintah menjadikan gedung Politeknik sebagai tempat isolasi ODP.
"Tidak ada sosialisasi jadi masyarakat tidak siap, harusnya kalau ada rencana seperti itu, masyarakat disiapkan dulu, sehingga jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan warga bisa mengantisipasi," kata Afrizal.
Warga lainya, Syamsuddin mengatakan sampai saat ini tidak ada perhatian atau bantuan dalam bentuk apapun kepada warga yang ada di sekitar kampus Politeknik.
Tonton juga video ini
Sekadar diketahui sebelumnya Wakil Bupati Bone Ambo Dalle meninjau gedung Politeknik Teknologi Negeri Bone di Kelurahan Bajoe, Kecamata Tanete Riattang Timur, 6 April 2020, peninjauan itu dilakukan dalam rangka mempersiapkan tempat isolasi khusus bagi status Orang Dalam Pemantauan (ODP).
(****)