Bugiswarta.com, Enrekang -- Kabupaten Enrekang hari ini resmi memiliki Universitas setelah STKIP Muhammadiyah Enrekang berubah bentuk menjadi Universitas Muhammadiyah (UM) Enrekang yang telah di keluarkan SK-nya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tertanggal 19 Februari 2020 dengan Nomor : 300/M/2020. Hari ini, Kamis (19/03/2020) telah di laksanakan Konferensi Pers di depan awak media.
Seperti kita ketahui, ini merupakan kebanggaan tersendiri sebab UM Enrekang merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di Kabupaten Enrekang.
Dalam Konferensi Pers yang berlangsung di Aula kampus 1 UM Enrekang di hadiri oleh Bupati Enrekang, Drs. H. Muslimin Bando, M. Pd, Ketua PDM Enrekang, Drs. Kamaruddin Sita. M. Pd.I., Ketua BPH UM Enrekang, Drs. H. Syawal Sitonda, M. Ag, Calon Rektor UM Enrekang, Drs. Yunus Busa, M. Si, Awak Media Enrekang dan tamu undangan.
Ketua BPH, Syawal Sitonda dalam sambutannya mengatakan bahwa walau pun saat ini kita diuji wabah Covid-19, tidak mempengaruhi program kita untuk perbaikan kualitas kampus UM Enrekang, serta terimakasih kepada semua pihak yang terlibat.
"Kami dari BPH mengucapkan banyak terima kasih utamanya kepada panitia perubahan bentuk yang sudah bekerja tak kenal lelah. Dan kepada bapak Bupati Enrekang yang senantiasa mendukung dalam segala hal. Kami juga sangat berharap kerjasama dari seluruh stakeholders, lebih khusus kepada teman-teman Media untuk bersama membesarkan UM Enrekang. Harapan kita tentu di tahun-tahun ke depan UM Enrekang akan menjadi Icon di kabupaten enrekang," ucap H. Syawal.
Dalam sesi konferensi pers, Yunus Busa yang juga Calon Rektor UM Enrekang menyampaikan rasa terima kasih kepada tamu dan Insan Pers yang telah hadir pada kegiatan hari ini.
"Terima kasih kepada para undangan dan teman-teman media. Tentu kita sangat berharap kepada teman media untuk membantu menyebar luaskan kabar tentang UM Enrekang, bukan hanya lokal Enrekang tapi bisa sampai ke luar daerah bahkan tingkat nasional," ungkap Yunus Busa.
Dengan capaian hingga sekarang ini, alhamdulillah sudah berubah bentuk jadi Universitas dan itu berkat doa dan dukungan semua pihak, mulai dari Internal Muhammadiyah dan sesama Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
"Kemudian yang tak kalah penting adalah dukungan dari eksternal, dalam hal ini Pemerintah Daerah yang senantiasa memberi dorongan dan hal-hal teknis yang sangat di perlukan. Baik dukungan dalam bentuk moril maupun materi. Sekali lagi terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat hingga saat ini sudah berubah menjadi UM Enrekang," lanjut Yunus Busa yang juga Mahasiswa Program Doktor UNM ini.
Bupati Enrekang, MB dalam sambutannya menyampaikan bahwa perjuangan dari status Perguruan Tinggi hingga menjadi Universitas itu bukan hal yang mudah.
"Saya babak belur oleh pertanyaan orang-orang yang belum faham, mereka bertanya siapakah yang punya itu STKIP Muhammadiyah Enrekang , kenapa sangat diperhatian. Maka saya sampaikan ke mereka, itu pertanyaan harus di rubah, pertanyaan yang tepat adalah siapakah yang mau kuliah di STKIP itu ?. Kalau yang mau kuliah disana adalah anaknya Bupati maka tidak usah di bantu, tapi kalau yang mau kuliah adalah masyarakat Enrekang, maka kewajiban kita sebagai pemerintah daerah harus membantu," tegas MB.
Lebih lanjut, MB berharap pihak kampus segera bergerak cepat sosialisasi kepada sekolah Menengah atas dan sederajat menjemput bola.
"Tugas kampus sekarang adalah bagaimana caranya agar tidak ada lagi urbanisasi mahasiswa ke luar daerah, kita sudah siapkan kampus untuk mereka, dan pihak kampus harus cekatan menarik minat mahasiswa agar kuliah di UM Enrekang. Dan terakhir kepada teman-teman media, mohon di bantu sebar luaskan tentu nya sesuai dengan kode etik pers yang berlaku," tutup Bupati dua periode ini.
Ilham/Usman
Seperti kita ketahui, ini merupakan kebanggaan tersendiri sebab UM Enrekang merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di Kabupaten Enrekang.
Dalam Konferensi Pers yang berlangsung di Aula kampus 1 UM Enrekang di hadiri oleh Bupati Enrekang, Drs. H. Muslimin Bando, M. Pd, Ketua PDM Enrekang, Drs. Kamaruddin Sita. M. Pd.I., Ketua BPH UM Enrekang, Drs. H. Syawal Sitonda, M. Ag, Calon Rektor UM Enrekang, Drs. Yunus Busa, M. Si, Awak Media Enrekang dan tamu undangan.
Ketua BPH, Syawal Sitonda dalam sambutannya mengatakan bahwa walau pun saat ini kita diuji wabah Covid-19, tidak mempengaruhi program kita untuk perbaikan kualitas kampus UM Enrekang, serta terimakasih kepada semua pihak yang terlibat.
"Kami dari BPH mengucapkan banyak terima kasih utamanya kepada panitia perubahan bentuk yang sudah bekerja tak kenal lelah. Dan kepada bapak Bupati Enrekang yang senantiasa mendukung dalam segala hal. Kami juga sangat berharap kerjasama dari seluruh stakeholders, lebih khusus kepada teman-teman Media untuk bersama membesarkan UM Enrekang. Harapan kita tentu di tahun-tahun ke depan UM Enrekang akan menjadi Icon di kabupaten enrekang," ucap H. Syawal.
Dalam sesi konferensi pers, Yunus Busa yang juga Calon Rektor UM Enrekang menyampaikan rasa terima kasih kepada tamu dan Insan Pers yang telah hadir pada kegiatan hari ini.
"Terima kasih kepada para undangan dan teman-teman media. Tentu kita sangat berharap kepada teman media untuk membantu menyebar luaskan kabar tentang UM Enrekang, bukan hanya lokal Enrekang tapi bisa sampai ke luar daerah bahkan tingkat nasional," ungkap Yunus Busa.
Dengan capaian hingga sekarang ini, alhamdulillah sudah berubah bentuk jadi Universitas dan itu berkat doa dan dukungan semua pihak, mulai dari Internal Muhammadiyah dan sesama Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
"Kemudian yang tak kalah penting adalah dukungan dari eksternal, dalam hal ini Pemerintah Daerah yang senantiasa memberi dorongan dan hal-hal teknis yang sangat di perlukan. Baik dukungan dalam bentuk moril maupun materi. Sekali lagi terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat hingga saat ini sudah berubah menjadi UM Enrekang," lanjut Yunus Busa yang juga Mahasiswa Program Doktor UNM ini.
Bupati Enrekang, MB dalam sambutannya menyampaikan bahwa perjuangan dari status Perguruan Tinggi hingga menjadi Universitas itu bukan hal yang mudah.
"Saya babak belur oleh pertanyaan orang-orang yang belum faham, mereka bertanya siapakah yang punya itu STKIP Muhammadiyah Enrekang , kenapa sangat diperhatian. Maka saya sampaikan ke mereka, itu pertanyaan harus di rubah, pertanyaan yang tepat adalah siapakah yang mau kuliah di STKIP itu ?. Kalau yang mau kuliah disana adalah anaknya Bupati maka tidak usah di bantu, tapi kalau yang mau kuliah adalah masyarakat Enrekang, maka kewajiban kita sebagai pemerintah daerah harus membantu," tegas MB.
"Tugas kampus sekarang adalah bagaimana caranya agar tidak ada lagi urbanisasi mahasiswa ke luar daerah, kita sudah siapkan kampus untuk mereka, dan pihak kampus harus cekatan menarik minat mahasiswa agar kuliah di UM Enrekang. Dan terakhir kepada teman-teman media, mohon di bantu sebar luaskan tentu nya sesuai dengan kode etik pers yang berlaku," tutup Bupati dua periode ini.
Ilham/Usman