Bugiswarta.com, Rembang -- Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty meminta BUMN Semen yang tergabung dalam PT. Semen Indonesia, Tbk dapat memaksimalkan kearifan lokal Kota Rembang, Jawa Tengah dalam memajukan industri semen di Rembang.
Menurutnya saat ini tenaga lokal dan bahan baku pembuatan semen yang sangat baik tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh anak perusahaan Semen Indonesia yang berkantor di Rembang itu.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan BUMN Semen di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Evita menjelaskan pada awalnya masyarakat Rembang melakukan penolakan terhadap pembangunan pabrik semen di Rembang, namun penolakan-penolakan itu pada akhirnya telah diterima baik, sehingga seharusnya dapat dibalas dengan komitmen dari Semen Indonesia.
“Kita harapkan penerimaan masyarakat Rembang waktu itu dapat dibalas dengan komitmen dari Semen Indonesia berupa kesejahteraan bagi mereka. Kita lihat banyak yang bisa dimanfaatkan seperti tenaga lokal kita punya akademi semen itukan bisa diberikan kesempatan. Jangan hanya mengambil pekerja-pekerja dari Gresik saja yang dipakai,” ujar politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.
Selain itu Evita juga mendorong agar Semen Indonesia dapat memaksimalkan Corporate Social Responsibility (CSR) yang benar-benar menyasar kepada seluruh masyarakat Rembang terutama pada anak muda.
Menurutnya CSR tersebut harus concern terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Rembang agar masyarakat di sana dapat mandiri dan keluar dari kemiskinan mereka.
“Tolonglah terutama dari aspek pendidikan itu segera diturunkan karena prioritas kita semua memberantas kemiskinan yang ada di Rembang ya caranya dengan melakukan edukasi menyeluruh di Rembang. Jadi ini yang harus segera diatasi untuk dapil saya, karena saya lihat banyak hal yang terlihat tidak seimbang terkait kesejahteraan masyarakat Rembang dengan industri yang ada di sana,” tukas legislator dapil Jawa Tengah III itu
DPR RI