Bugiswarta.com, Karawang -- Banjir di Karawang yang saat ini melanda 14 Kecamatan mengakibatkan 10.529 rumah terendam dan 9.514 orang mengungsi (Pemkab Karawang, Februari 2020). Setiap tahunnya Karawang selalu mengalami banjir. Karawang juga tidak luput dari bencana puting beliung dan tanah longsor.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Bakal Calon Bupati Karawang dari Partai GERINDRA) Gina Swara, disela-sela memberikan bantuan kepada korban banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat (29/2/2020) mengatakan bahwa sudah saatnya Karawang memiliki Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD).
“Karawang tiap tahun banjir. Titik banjir yang sering terjadi sudah diketahui. Penyebabnya ada banjir kiriman, ada luapan sungai, tanggul jebol, sedimentasi, tersumbatnya drainase, persoalan sampah atau tingginya curah hujan, jelasnya.
“Pemerintah daerah jangan hanya fokus mengatasi setelah terjadi banjir. Perlu adanya Rencana Penanggulangan Bencana Daerah yang terintegrasi dan melibatkan partisipasi masyarakat. Rencana Penanggulangan Bencana ini akan memuat rencana pra-bencana (pencegahan dan mitigasi serta kesiapsiagaan), rencana tanggap darurat dan rencana pasca bencana (pemulihan)", tambahnya.
“Kedepan kita harus berpikir untuk mengurangi resiko banjir dengan antisipasi yang tepat. Minimal kita harus bisa mengurangi titik banjirnya. Mengurangi warga yang terdampak. Dan juga mempercepat surutnya air,” pungkasnya.
Gina Swara juga mendoakan agar warga sabar dalam menghadapi musibah ini dan tetap waspada karena musim penghujan belum usai. Selanjutnya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bergotong-royong membantu korban banjir.
Laporan : Rilis
EDITOR : Usman
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Bakal Calon Bupati Karawang dari Partai GERINDRA) Gina Swara, disela-sela memberikan bantuan kepada korban banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat (29/2/2020) mengatakan bahwa sudah saatnya Karawang memiliki Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD).
“Karawang tiap tahun banjir. Titik banjir yang sering terjadi sudah diketahui. Penyebabnya ada banjir kiriman, ada luapan sungai, tanggul jebol, sedimentasi, tersumbatnya drainase, persoalan sampah atau tingginya curah hujan, jelasnya.
“Pemerintah daerah jangan hanya fokus mengatasi setelah terjadi banjir. Perlu adanya Rencana Penanggulangan Bencana Daerah yang terintegrasi dan melibatkan partisipasi masyarakat. Rencana Penanggulangan Bencana ini akan memuat rencana pra-bencana (pencegahan dan mitigasi serta kesiapsiagaan), rencana tanggap darurat dan rencana pasca bencana (pemulihan)", tambahnya.
“Kedepan kita harus berpikir untuk mengurangi resiko banjir dengan antisipasi yang tepat. Minimal kita harus bisa mengurangi titik banjirnya. Mengurangi warga yang terdampak. Dan juga mempercepat surutnya air,” pungkasnya.
Gina Swara juga mendoakan agar warga sabar dalam menghadapi musibah ini dan tetap waspada karena musim penghujan belum usai. Selanjutnya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bergotong-royong membantu korban banjir.
Laporan : Rilis
EDITOR : Usman