Bugiswarta.com, Kalimantan Barat — Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Muzani membocorkan perjuangan partainya setelah bergabung dengan pemerintahan. Hal itu dia sampaikan saat menghadiri perayaan HUT Gerindra ke 12 yang dilaksanakan DPD Kalimantan Barat 7 Februari 2020
Menurut Dia perjuangan Partai berlambang kepala burung Garuda ini berbeda dengan saat menjadi oposisi pemerintah. ketika berada dalam koalisi dan menemukan kebijakan yang dinilai membebani rakyat maka sebagai koalisi pemerintah bisa berbicara langsung dengan Presiden.
Muzani mencontohkan penolakan Gerindra terhadap kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Gerindra pun dengan tegas menolak kenaikan iuran tersebut, terutama kenaikan iuran untuk kelas III, namun penolakannya berbeda yakni memberikan masukan dan solusi kepada Menteri kesehatan dan menteri keuangan soal solusi kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
“Kita tetap tidak setuju kenaikan iuran BPJS terutama kelas tiga dari Rp.25.000 ke Rp.42.000, tapi begitu pemerintah tetap menaikan kita tidak menolak tapi kita harus merubah caranya, oke dinaikkan tapi rakyat tetap bayarnya Rp.25.000 , jangan bayar 42.000 kenapa kalau bayar 42.000 itu terlalu berat,”terang Wakil ketua MPR RI ini.
Dia menjelaskan kekurangan dari Rp.25.000 itu diambil dari subsidi pemerintah, saat ini Gerindra sudah menyampaikan ke Menteri Keuangan agar bisa dicarikan anggaran subsidi iuran BPJS kelas III.
“Pemerintah kalau bisa subsidi, kita ketuk hati pemerintah kita carikan jalan ke pemrintah untuk dapatkan subisidi, artinya rakyat tetap bayar Rp.25.000,” urainya
Selanjutnya perjuangan Gerindra tentang tenaga honor, dimana saat pilpres Prabowo menjanjikan akan memperjuangkan tenaga honorer untuk diangkat jadi Aparatul Sipil Negara (ASN).
“Kita janji mereka jadi PNS, tapi ternyata UU ASN tidak memungkinkan, undang-undang ASN menekankan bahwa sistim seleksi itu berlaku sama, ada umurnya maksimal 35 tahun, dan yang disebut honorer adalah bukan tenaga honorer yang dibayar oleh kepala dinasnya, bukan honorer yang dibayar oleh lurah dan camatnya,” urainya
Olehnya itu Gerindra memperjuangkan perubahan UU ASN untuk memberikan kesempatan kepada tenaga honorer bisa menjadi ASN.
Selain itu Gerindra bersama Prabowo Subianto telah menawarkan konsep, bagaimana bahan bakar berbasis fosil yang selalu diimpor dari banyak negara, pelan-pelan dikurangi apalagi telah menguras devisa dan keuangan negara sehingga utang makin menumpuk.
“Solusinya menciptakan Biofuel, B30, B70 sampai dengan B100 untuk mengganti bahan bakar itu, bahan bakar ini bahan dasarnya apa, minyak sawit yang berasal dari kalimantan barat, kalimantan selatan dan kalimantan tengah, kalimantan timur dan seluruh pulau sumatra,” terangnya
Apalagi pada saat yang bersamaan minyak sawit yang ditolak karena dianggap merusak lingkungan, namun begitu pemerintah mulai mengkampanyekan biofuel setelah mendengar saran Prabowo subianto dan Gerindra harga sawit sekarang melompat tinggi. “ itu perjuangan Gerindra,” Kata Sekjen disambut tepuk tangan meriah.
Usman
Menurut Dia perjuangan Partai berlambang kepala burung Garuda ini berbeda dengan saat menjadi oposisi pemerintah. ketika berada dalam koalisi dan menemukan kebijakan yang dinilai membebani rakyat maka sebagai koalisi pemerintah bisa berbicara langsung dengan Presiden.
Muzani mencontohkan penolakan Gerindra terhadap kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Gerindra pun dengan tegas menolak kenaikan iuran tersebut, terutama kenaikan iuran untuk kelas III, namun penolakannya berbeda yakni memberikan masukan dan solusi kepada Menteri kesehatan dan menteri keuangan soal solusi kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
“Kita tetap tidak setuju kenaikan iuran BPJS terutama kelas tiga dari Rp.25.000 ke Rp.42.000, tapi begitu pemerintah tetap menaikan kita tidak menolak tapi kita harus merubah caranya, oke dinaikkan tapi rakyat tetap bayarnya Rp.25.000 , jangan bayar 42.000 kenapa kalau bayar 42.000 itu terlalu berat,”terang Wakil ketua MPR RI ini.
Dia menjelaskan kekurangan dari Rp.25.000 itu diambil dari subsidi pemerintah, saat ini Gerindra sudah menyampaikan ke Menteri Keuangan agar bisa dicarikan anggaran subsidi iuran BPJS kelas III.
“Pemerintah kalau bisa subsidi, kita ketuk hati pemerintah kita carikan jalan ke pemrintah untuk dapatkan subisidi, artinya rakyat tetap bayar Rp.25.000,” urainya
Selanjutnya perjuangan Gerindra tentang tenaga honor, dimana saat pilpres Prabowo menjanjikan akan memperjuangkan tenaga honorer untuk diangkat jadi Aparatul Sipil Negara (ASN).
“Kita janji mereka jadi PNS, tapi ternyata UU ASN tidak memungkinkan, undang-undang ASN menekankan bahwa sistim seleksi itu berlaku sama, ada umurnya maksimal 35 tahun, dan yang disebut honorer adalah bukan tenaga honorer yang dibayar oleh kepala dinasnya, bukan honorer yang dibayar oleh lurah dan camatnya,” urainya
Olehnya itu Gerindra memperjuangkan perubahan UU ASN untuk memberikan kesempatan kepada tenaga honorer bisa menjadi ASN.
Selain itu Gerindra bersama Prabowo Subianto telah menawarkan konsep, bagaimana bahan bakar berbasis fosil yang selalu diimpor dari banyak negara, pelan-pelan dikurangi apalagi telah menguras devisa dan keuangan negara sehingga utang makin menumpuk.
“Solusinya menciptakan Biofuel, B30, B70 sampai dengan B100 untuk mengganti bahan bakar itu, bahan bakar ini bahan dasarnya apa, minyak sawit yang berasal dari kalimantan barat, kalimantan selatan dan kalimantan tengah, kalimantan timur dan seluruh pulau sumatra,” terangnya
Apalagi pada saat yang bersamaan minyak sawit yang ditolak karena dianggap merusak lingkungan, namun begitu pemerintah mulai mengkampanyekan biofuel setelah mendengar saran Prabowo subianto dan Gerindra harga sawit sekarang melompat tinggi. “ itu perjuangan Gerindra,” Kata Sekjen disambut tepuk tangan meriah.
Usman