BUGISWARTA.com, BONE - - Kepala dinas Lingkungan Hidup, Andi Syahrul membuka workshop pengelolaan sampah yang digagas Lembaga Kajian dan Advokasi Lintas Masyarakat (LEKAS) Kabupaten Bone di Hotel Helios kota Watampone, Minggu 3 November 2019.
"Siapa yang tidak bermimpi dapat adipura, adipura itu oke dan yes, tapi bagi saya adipura itu bukan tujuan akhir, tapi bagaimana melakukan kerjasama tim dan prosesnya, kita menuju kesitu," kata Andi Syahrul sesaat sebelum mewakili bupati Bone dalam membuka acara tersebut.
Mantan Kadis Damkar Bone ini menambahkan, secara makro, penanganan dan pengelolaan masalah sampah di Bone memerlukan ekstra kerja keras, Namun jika semua instrumen bekerja, indikator Bone bebas sampah atau 'Zero Waste' bisa terwujud.
"Kita sudah dapat Bone Sehat mulai tahap Padapa, Wiwerda hingga Wistara dengan berbagai indikatornya, tentu hal tersebut berkaitan dengan pengelolaan sampah, secara bertahap kita lakukan, apalagi sekarang produksi sampah kota telah mencapai 70 ton per-hari, inilah yang dikelola, inilah tanggung jawab kita, " pungkas Andi Syahrul.
Ketua Lembaga Kajian dan Advokasi Lintas Masyarakat (LEKAS) Kabupaten Bone, Anwar Marjan mengatakan pihaknya terpanggil untuk berperan aktif dalam penanganan sampah di Bone.
" Segala sesuatu dan teknologi yang dilakukan ujungnya akan berakhir sampah, ini penting apalagi Gaung pengelolaan sampah di Bone sudah menggema secara nasional, Jika Bone sudah Zero Waste, kita akan mengundang Presiden Jokowi, tahun depan," tutur Anwar.
LEKAS dalam hal ini, melakukan penguatan kelembagaan hingga pendampingan bank sampah secara intensif dan interaktif.
" Sekarang sudah ada 122 bank sampah di desa yang ada di Bone dan masih bertambah, sementara di wilayah kota fokus pada penguatan manajemennya, intinya perubahan 'mindset' masyarakat akan sampah, apalagi ini permintaan Bupati Bone yang berimplikasi pada pencapaian adipura, " pungkasnya.
Buka Juga Berita Bugiswarta Kabupaten Soppeng
Sekedar diketahui, workshop tersebut dihadiri Camat, lurah dan perwakilan puskesmas se Kabupaten Bone, Sementara pemateri workshop diisi H Asrul Husein Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Hijau Foundation (pemerhati lingkungan Hidup dan Persampahan Indonesia)
(redaksi)
"Siapa yang tidak bermimpi dapat adipura, adipura itu oke dan yes, tapi bagi saya adipura itu bukan tujuan akhir, tapi bagaimana melakukan kerjasama tim dan prosesnya, kita menuju kesitu," kata Andi Syahrul sesaat sebelum mewakili bupati Bone dalam membuka acara tersebut.
Mantan Kadis Damkar Bone ini menambahkan, secara makro, penanganan dan pengelolaan masalah sampah di Bone memerlukan ekstra kerja keras, Namun jika semua instrumen bekerja, indikator Bone bebas sampah atau 'Zero Waste' bisa terwujud.
"Kita sudah dapat Bone Sehat mulai tahap Padapa, Wiwerda hingga Wistara dengan berbagai indikatornya, tentu hal tersebut berkaitan dengan pengelolaan sampah, secara bertahap kita lakukan, apalagi sekarang produksi sampah kota telah mencapai 70 ton per-hari, inilah yang dikelola, inilah tanggung jawab kita, " pungkas Andi Syahrul.
Ketua Lembaga Kajian dan Advokasi Lintas Masyarakat (LEKAS) Kabupaten Bone, Anwar Marjan mengatakan pihaknya terpanggil untuk berperan aktif dalam penanganan sampah di Bone.
" Segala sesuatu dan teknologi yang dilakukan ujungnya akan berakhir sampah, ini penting apalagi Gaung pengelolaan sampah di Bone sudah menggema secara nasional, Jika Bone sudah Zero Waste, kita akan mengundang Presiden Jokowi, tahun depan," tutur Anwar.
LEKAS dalam hal ini, melakukan penguatan kelembagaan hingga pendampingan bank sampah secara intensif dan interaktif.
" Sekarang sudah ada 122 bank sampah di desa yang ada di Bone dan masih bertambah, sementara di wilayah kota fokus pada penguatan manajemennya, intinya perubahan 'mindset' masyarakat akan sampah, apalagi ini permintaan Bupati Bone yang berimplikasi pada pencapaian adipura, " pungkasnya.
Buka Juga Berita Bugiswarta Kabupaten Soppeng
(redaksi)