Buguswarta.com, Makassar Dalam Melaksanakan tridarma perguruan tinggi, dosen dituntut salahsatunya melakukan penelitian. Namun kenyataannya, jumlah penelitian di Indonesia masih sangat minim, hal ini terjadi karena masih banyak dosen belum memiliki keterampilan dalam mengolah data penelitian. Sehingga ide atau gagasan yang dimiliki hanyalah menjadi sebuah gagasan yang tidak dapat diolah dan dijadikan sebuah karya ilmiah.
Melihat fenomena ini, dosen STIM Lasharan Jaya Makassar, Muh. Amsal Sahban, Ph.D berkelililing ke tiga kota dari tanggal 15 sampai 25 November 2019 yang dimulai dari Kota Medan, Jakarta dan Samarinda untuk berbagi ilmu agar ide atau gagasan yang dimiliki oleh para dosen dapat diolah datanya secara kualitatif maupun kuantitatif. Sehingga nantinya dapat menjadi sebuah karya ilmiah yang berkualitas.
Pelatihan Olah data penelitian kualitatif dan kuantitatif ini dihadiri oleh puluhan dosen yang ingin meningkatkan keterampilannya dalam meneliti. Dalam kesempatan ini, Amsal mengajarkan bagaimana cara mengolah data penelitian dengan menggunakan software kualitatif Atlas.ti, dilanjutkan dengan software kuantitatif seperti SPSS, SEM AMOS dan Smart PLS. Dan terlihat para peserta yang hadir sangat bersemangat mempelajari software penelitian tersebut
“Saya melihat para dosen yang hadir sangat antusias mengikuti pelatihan ini dengan harapan keterampilan yang pelajari dapat digunakan dalam penelitiannya” Ungkap Amsal
Selain itu, katanya banyak dosen yang sudah memiliki ide atau gagasan yang menarik untuk diteliti. Namun selalu terbentur dengan cara mengolah datanya.
“Dan saya melihat banyak dosen yang memilik ide yang menarik namun selalu terbentur dengan olah datanya” Ungkap jebolan perguruan tinggi Universiti Utara Malaysia ini.
Amsal yang sehari-hari sebagai ketua II di STIM Lasharan Jaya Makassar ini juga mengajarkan bagaimana cara menulis hasil output yang diperoleh dari software tersebut, sehingga para peserta mengerti bagaimana cara mengintrepretasikan output software yang muncul. Dan metode pelatihan yang digunakan lebih berfokus ke praktek langsung dalam mengolah data, mengintrepretasikan dan menulis hasil penelitian yang diperoleh dari software statistic tersebut.
“Dosen yang hadir bukan hanya dibimbing untuk terampil menggunakan software, tetapi juga dibimbing untuk mengintrepretasikan dan menulis hasil yang diperoleh dari software tersebut, sehingga mereka mendapatkan manfaat yang maksimal dari pelatihan ini” Ungkap Amsal yang juga merangkap sebagai ketua lembaga Lasharan Training Center ini
Melihat fenomena ini, dosen STIM Lasharan Jaya Makassar, Muh. Amsal Sahban, Ph.D berkelililing ke tiga kota dari tanggal 15 sampai 25 November 2019 yang dimulai dari Kota Medan, Jakarta dan Samarinda untuk berbagi ilmu agar ide atau gagasan yang dimiliki oleh para dosen dapat diolah datanya secara kualitatif maupun kuantitatif. Sehingga nantinya dapat menjadi sebuah karya ilmiah yang berkualitas.
Pelatihan Olah data penelitian kualitatif dan kuantitatif ini dihadiri oleh puluhan dosen yang ingin meningkatkan keterampilannya dalam meneliti. Dalam kesempatan ini, Amsal mengajarkan bagaimana cara mengolah data penelitian dengan menggunakan software kualitatif Atlas.ti, dilanjutkan dengan software kuantitatif seperti SPSS, SEM AMOS dan Smart PLS. Dan terlihat para peserta yang hadir sangat bersemangat mempelajari software penelitian tersebut
“Saya melihat para dosen yang hadir sangat antusias mengikuti pelatihan ini dengan harapan keterampilan yang pelajari dapat digunakan dalam penelitiannya” Ungkap Amsal
Selain itu, katanya banyak dosen yang sudah memiliki ide atau gagasan yang menarik untuk diteliti. Namun selalu terbentur dengan cara mengolah datanya.
“Dan saya melihat banyak dosen yang memilik ide yang menarik namun selalu terbentur dengan olah datanya” Ungkap jebolan perguruan tinggi Universiti Utara Malaysia ini.
Amsal yang sehari-hari sebagai ketua II di STIM Lasharan Jaya Makassar ini juga mengajarkan bagaimana cara menulis hasil output yang diperoleh dari software tersebut, sehingga para peserta mengerti bagaimana cara mengintrepretasikan output software yang muncul. Dan metode pelatihan yang digunakan lebih berfokus ke praktek langsung dalam mengolah data, mengintrepretasikan dan menulis hasil penelitian yang diperoleh dari software statistic tersebut.
“Dosen yang hadir bukan hanya dibimbing untuk terampil menggunakan software, tetapi juga dibimbing untuk mengintrepretasikan dan menulis hasil yang diperoleh dari software tersebut, sehingga mereka mendapatkan manfaat yang maksimal dari pelatihan ini” Ungkap Amsal yang juga merangkap sebagai ketua lembaga Lasharan Training Center ini