Bugiswarta.com, Bone -- Sosoknya Agus Mumar yang memiliki latar belakang keilmuan sebagai arsitek juga memiliki bekal sosial dan kemampuan untuk menggerakkan orang lain dalam berntuk organisasi.
salah satu contohnya Om Agus sapaan akrabnya menjadi bagian sebagai salah satu Deklarator sekaligus Pendiri Forum Bumdes Nusantara yang terbentuk di Bukit Tinggi pada tanggal 17 Desemeber 2017 pasca Expo Bumdes Nasional tepatnya di alun-alun Lobang Jepang, Sumatera Barat, sebagai pemufakatan pelaku Bumdes Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan kala itu hadir sebagai delegasi Expo Bumdes 2017.
Kehadiran Forum Bundes Nusantara sendiri diharapkan mampu menjadi ikatan silaturahmi dan upaya pengembangan jaringan usaha ekonomi desa Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Forum Bumdes Nusantara hari ini di koordinir oleh Deden Kurniawan sebagai ketua dan Agus Mumar Sebagai Penasehat bersama Dua Tokoh Bumdes Nasional yang berasal dari Garut dan Tasikmalaya.
Agus Mumar sendiri merupakan Alumni Universitas 45 Makassar yang sekarang dikenal Universitas Bosowa (UNIBOS). Lulusan Fakultas Teknik Arsitektur Perencanaan, Supervisi dan Managemen ini adalah aktivis di tahun 90an, dirinya menjadi salah satu aktor pergerakan HMI Cabang Makassar pada tahun 1994 hingga tahun 2004.
Sosoknya telah melewati dan terlibat aktif dalam peristiwa besar dan bersejarah di Republik ini, Aksi Amarah, April Makassar Berdarah tahun 1996 dan Tumbangnya tirani orde baru pada perjuangan reformasi 1998 Makassar menjadi ladang perjuangannya.
Hari ini sosok Agus Mumar aktif diberbagai organisasi sosial kemasyarakatan, salah satunya dengan menjadi Pengurus Persatuan Pemerintahan Desa (Papdesi) Kabupaten Bone di Bidang Pemberdayaan Ekonomi Desa.
Bersama dengan Papdesi Bone dirinya berharap mampu memandirikan usaha ekonomi desa dengan pendekatan meningkatakan usaha produktifitas masyarakat melalui produktifitas, Pertanian, perkebunan, Hortikultura dan industri perikanan yang hari ini masih bergerak lamban bahkan stagnan tampa progres yang signifikan, sementara regulasi nasional tentang pengembangan usaha usaha ekonomi desa telah terbuka sangat lebar, sisa kreatifitas masyarakat yang mesti reaktif memanfaatkan pasar global.
Dirinya mencontohkan di Provinsi Jawa Barat hari ini, telah terbentuk Holding Bumdes atau Bumdes Bersama sejak tahun 2016, Holding Bumdes ini adalah wadah atau lembaga ekonomi desa yang menghimpun anggota dalam sebuah induk organsasi dari Bumdes itu sendiri.
Caranya adalah mencoba mengembangkan lembaga ekonomi lokal menjadi pelaku wadah ekonomi tingkat Kabupaten, hasilnya Holding Bumdes Karawang hari ini telah membangun jaringan ekspor jagung dan produk perkebunan lainnya ke Thailand, Argentina, dan Cina
Kabupaten Bone dengan Desa sejumlah 328, yang kaya dengan produktifitas alam darat dan laut, sisa menunggu regulasi untuk bangkit dan mandiri.
"Langkah awal yang mesti di bangun untuk berdayakan ekonomi masyarakat desa khususnya di Kabupaten Bone adalah dengan mengahdirkan Perusda sebagai Holding Bumdes atau wadah Bumdes Bersama, membangun jaringan Pasar, meningkatkan Sumberdaya pengelola Bumdes, dengan worshop atau pertukaran informasi sumber sumber ekonomi yang produktif," ujarnya.
Kedua, bersama Perusda kita mendorong kantong-kantong wisata alam yang tersebar luas di Kabupaten Bone, contoh, Bontocani, dan Tellulimpoe berpotensi dikembangkan sebagai objek wisata agro, dibangun dengan APBD atau pihak ketiga dan atau dikelola langsung oleh Perusda.
Ketiga Potensi Alam laut, Industri perikanan bisa hadir di 10 kecamatan yang memiliki potensi laut, belum lagi potensi alam laut atau kemaritiman yang bisa berdayakan dan di kelolah menjadi Destinasi wisata dikelola oleh Perusda.
Langkah Ke Empat, dirinya ingin mendorong pengembangan ekonomi rakyat wilayah Pantai Bajo. Dengan konsep hiburan dan kuliner utamanya wilayah masyarakat pantai dengan menerapkan wadah kuliner yang menarik.
Berikut Riwayat Singkat Agus Mumar, ST:
Pendidikan
• SD Inpres 10/73 Sengengpalie 1981-1988
• SMP Negeri 1 Watang Lamuru 1988-1991
• Arsitektur, Sekolah Tekhnologi Menengah / STM 1 Makassar 1991-1994
• Fakultas Teknik Arsitektur Universitas 45 Makassar 1994-2002
Riwayat Pekerjaan & Pemberdayaan Masyarakat
• Aktifis Pemberdayaan Anak Jalanan Makassar, Yayasan Pabbata Ummi (Yapta’U) 1996-2004
• Konsultan Teknik Perencanaan Supervisi dan managemen 2004 - sekarang
• Mulai terlibat dunia Jurnalis pada tahun 1998 UPPM UMI Makassar
• Fasilitator Teknik Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013- 2015 wilayah Tugas Kabupaten Bone
• Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (P3MD) tahun 2015- 2019
• Aktif sebagai narasumber Proyeksi Pengembangan Unit Bumdes 2015-2019
• Fasilitator Pembangunan Sarana dan Prasarana Pertanian Teknologi tepat Guna. Kabupaten Bone .-
• dan Konsultan Perencana Pengembangan Destinasi Wisata Kabupaten Bone
Rls
salah satu contohnya Om Agus sapaan akrabnya menjadi bagian sebagai salah satu Deklarator sekaligus Pendiri Forum Bumdes Nusantara yang terbentuk di Bukit Tinggi pada tanggal 17 Desemeber 2017 pasca Expo Bumdes Nasional tepatnya di alun-alun Lobang Jepang, Sumatera Barat, sebagai pemufakatan pelaku Bumdes Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan kala itu hadir sebagai delegasi Expo Bumdes 2017.
Kehadiran Forum Bundes Nusantara sendiri diharapkan mampu menjadi ikatan silaturahmi dan upaya pengembangan jaringan usaha ekonomi desa Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Forum Bumdes Nusantara hari ini di koordinir oleh Deden Kurniawan sebagai ketua dan Agus Mumar Sebagai Penasehat bersama Dua Tokoh Bumdes Nasional yang berasal dari Garut dan Tasikmalaya.
Agus Mumar sendiri merupakan Alumni Universitas 45 Makassar yang sekarang dikenal Universitas Bosowa (UNIBOS). Lulusan Fakultas Teknik Arsitektur Perencanaan, Supervisi dan Managemen ini adalah aktivis di tahun 90an, dirinya menjadi salah satu aktor pergerakan HMI Cabang Makassar pada tahun 1994 hingga tahun 2004.
Sosoknya telah melewati dan terlibat aktif dalam peristiwa besar dan bersejarah di Republik ini, Aksi Amarah, April Makassar Berdarah tahun 1996 dan Tumbangnya tirani orde baru pada perjuangan reformasi 1998 Makassar menjadi ladang perjuangannya.
Hari ini sosok Agus Mumar aktif diberbagai organisasi sosial kemasyarakatan, salah satunya dengan menjadi Pengurus Persatuan Pemerintahan Desa (Papdesi) Kabupaten Bone di Bidang Pemberdayaan Ekonomi Desa.
Bersama dengan Papdesi Bone dirinya berharap mampu memandirikan usaha ekonomi desa dengan pendekatan meningkatakan usaha produktifitas masyarakat melalui produktifitas, Pertanian, perkebunan, Hortikultura dan industri perikanan yang hari ini masih bergerak lamban bahkan stagnan tampa progres yang signifikan, sementara regulasi nasional tentang pengembangan usaha usaha ekonomi desa telah terbuka sangat lebar, sisa kreatifitas masyarakat yang mesti reaktif memanfaatkan pasar global.
Dirinya mencontohkan di Provinsi Jawa Barat hari ini, telah terbentuk Holding Bumdes atau Bumdes Bersama sejak tahun 2016, Holding Bumdes ini adalah wadah atau lembaga ekonomi desa yang menghimpun anggota dalam sebuah induk organsasi dari Bumdes itu sendiri.
Caranya adalah mencoba mengembangkan lembaga ekonomi lokal menjadi pelaku wadah ekonomi tingkat Kabupaten, hasilnya Holding Bumdes Karawang hari ini telah membangun jaringan ekspor jagung dan produk perkebunan lainnya ke Thailand, Argentina, dan Cina
Kabupaten Bone dengan Desa sejumlah 328, yang kaya dengan produktifitas alam darat dan laut, sisa menunggu regulasi untuk bangkit dan mandiri.
"Langkah awal yang mesti di bangun untuk berdayakan ekonomi masyarakat desa khususnya di Kabupaten Bone adalah dengan mengahdirkan Perusda sebagai Holding Bumdes atau wadah Bumdes Bersama, membangun jaringan Pasar, meningkatkan Sumberdaya pengelola Bumdes, dengan worshop atau pertukaran informasi sumber sumber ekonomi yang produktif," ujarnya.
Kedua, bersama Perusda kita mendorong kantong-kantong wisata alam yang tersebar luas di Kabupaten Bone, contoh, Bontocani, dan Tellulimpoe berpotensi dikembangkan sebagai objek wisata agro, dibangun dengan APBD atau pihak ketiga dan atau dikelola langsung oleh Perusda.
Ketiga Potensi Alam laut, Industri perikanan bisa hadir di 10 kecamatan yang memiliki potensi laut, belum lagi potensi alam laut atau kemaritiman yang bisa berdayakan dan di kelolah menjadi Destinasi wisata dikelola oleh Perusda.
Langkah Ke Empat, dirinya ingin mendorong pengembangan ekonomi rakyat wilayah Pantai Bajo. Dengan konsep hiburan dan kuliner utamanya wilayah masyarakat pantai dengan menerapkan wadah kuliner yang menarik.
Berikut Riwayat Singkat Agus Mumar, ST:
Pendidikan
• SD Inpres 10/73 Sengengpalie 1981-1988
• SMP Negeri 1 Watang Lamuru 1988-1991
• Arsitektur, Sekolah Tekhnologi Menengah / STM 1 Makassar 1991-1994
• Fakultas Teknik Arsitektur Universitas 45 Makassar 1994-2002
Riwayat Pekerjaan & Pemberdayaan Masyarakat
• Aktifis Pemberdayaan Anak Jalanan Makassar, Yayasan Pabbata Ummi (Yapta’U) 1996-2004
• Konsultan Teknik Perencanaan Supervisi dan managemen 2004 - sekarang
• Mulai terlibat dunia Jurnalis pada tahun 1998 UPPM UMI Makassar
• Fasilitator Teknik Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013- 2015 wilayah Tugas Kabupaten Bone
• Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (P3MD) tahun 2015- 2019
• Aktif sebagai narasumber Proyeksi Pengembangan Unit Bumdes 2015-2019
• Fasilitator Pembangunan Sarana dan Prasarana Pertanian Teknologi tepat Guna. Kabupaten Bone .-
• dan Konsultan Perencana Pengembangan Destinasi Wisata Kabupaten Bone
Rls