Rapat persiapan pelaksanaan konferensi yang dibicarakan di kantor P3KG Kampus Unhas. |
BUGISWARTA.com,
Makassar -- Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan dan
Gender Universitas Hasanuddin (P3KG Unhas) kembali akan menggelar
konferensi internasional dan Rakornas Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender dan
Anak (ASWGI) IV pada Agustus 2018.
Persiapan pelaksana konferensi ini telah dibicarakan di kantor P3KG
Kampus Unhas, Jumat (29 September 2017) dipimpin Ketua P3KG Unhas Dr.
Rabina Yunus, M.Si.
Dijelaskan, hasil rapat menyepakati tema yang akan diusung dalam konferensi
internasional ini, Gender and Development in Changing Society.
Waktu pelaksanaan adalah 1-3 Agustus 2018. Lokasi pelaksanaan kegiatan
direncanakan di Max One Hotel Makassar.
Hari pertama adalah pembukaan kongres ASWGI di ruang senat Unhas lantai 2. Pembentukan
pengurus baru. Klinik Penulisan termasuk tehnik penulisan dan tips memilih
jurnal, tegas Rabina.
Hari kedua dan ketiga, konferensi internasional dengan tema; gender sains
dan teknologi; gender dan pekerja; gender dan pendidikan; gender dan HAM;
gender sosial dan ekonomi, ungkap dosen prodi pemerintahan Fisip Unhas ini.
Hasil dari kegiatan ini akan dibuatkan proceeding berstandar scopus. Pada
akhir acara aka nada city tour ke Rammang-Rammang, Gua Leang-Leang dan
Bantimurung, tandasnya.
Rapat panitia ini secara bertahap dilaksanakan setelah SK Kepanitian telah
dikeluarkan pihak rektorat Unhas tertanggal 5 September 2017.
Pada SK kepanitian yang ditandatangani Sekretaris Rektor Unhas, Dr. Ir. Nasaruddin
Salam, MT menetapkan Ketua dan Sekretaris; Dr. Rabina Yunus, M.Si dan Ari
Sujipto, S.IP dan Bendahara, Dr. Fatmawati, M.Si.
Konfrensi kali ini akan dirangkaikan juga dengan Rakornas ke-4 ASWGI)
se-Indonesia.
P3KG Unhas sebelumnya pernah menggelar tiga Workshop Penulisan Proposal dan
Jurnal Internasional Terindeks Scopus.
Terakhir dilaksanakan pada 30-31 Mei 2017, diikuti dosen dari Unhas serta
dari luar Unhas ada dari, UIN Alauddin.
Universitas Sawerigading, Universitas Tompotika, STIH Pengayoman Bone serta
kampus dari Sorong, ungkap doktor kesejahteraan sosial PPs-Unhas ini.
YAHYA MUSTAFA/MULIANA AMRI