BUGISWARTA.com, SINJAI -- Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti
bekerjasama dengan LP2M Unhas dan Pemda Sinjai melaksanakan FGD (Focus Group
Discussion) Klaster Sistem Inovasi berbasis Produk Unggulan Daerah (PUD) gula
aren, 4 Oktober 2017 di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai.
Diskusi Kelompok Terfokus dibuka oleh Bupati Sinjai Sabirin
Yahya, selanjutnya diskusi dipimpin oleh Direktur Sistem Inovasi
Kemenristekdikti Dr. Ir. Ophirtus Sumule, DEA.
Menghadirkan narasumber: Djoko Widagdo (Staf Khusus Kementerian
LHK), Prof. Dr. Sudirman (Direktur Inovasi dan Risbang Unhas), Prof. Dr.
Armin (Sekretaris LP2M Unhas), Muchsin, S.Hut., M.Si, (KLHK), Bahran
Andang (Profesional Kebijakan Inovasi), Dr. Asar Said Mahbub, dan Dr. Syahidah
(Ketua Tim Klaster Gula Aren). Selain itu, FGD juga dihadiri oleh unsur
pengusaha aren, Balitbangda dan kelompok petani aren.
Potensi gula aren di Sinjai cukup besar, dari lebih 44
ribu pohon aren yang menempati areal hutan kemasyarakatan (HKm), terdapat 21
ribu lebih pohon aren yang dapat berproduksi sepanjang tahun dan menjadi
penyangga utama produksi gula aren Sulawesi Selatan.
Kasubdit Kemitraan Strategis dan Wahana Inovasi Dr. Kamsol
mengungkapkan, bahwa FGD dilaksanakan untuk memantau progres, mempertajam
substansi, merumuskan action plan dan tindak-lanjut pengembangan model klaster
inovasi gula aren.
Direktur Sistem Inovasi Ophirtus Sumule menjelaskan, bahwa Model
Klaster Inovasi berbasis PUD yang dikembangkan oleh Kemenristekdikti lebih
holistik dengan pendekatan model Quadruple Helix Etatistik melalui peningkatan
peran, fungsi dan kerjasama antara Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi,
Industri/dunia usaha serta Masyarakat.
Industri atau dunia usaha sebagai salah satu elemen aktor
inovasi, harus mampu mengadaptasi iklim dan etika bisnis yang sehat agar
terbangun struktur industri yang kuat.
Sedangkan
masyarakat/komunitas sebagai pihak pemakai barang dan jasa atau output ekonomi
lebih menyadari pentingnya memakai produk dalam negeri yang menjadi feedback
untuk perbaikan skema kolaborasi antaraktor inovasi. Demikian Kasubag Layanan Informasi
Ditjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Juliardi memberitakan.
(Yahya/Burhan/Usman)