Rektor Unismuh Makassar, DR H Abdul Rahman Rahim,SE,MM saat berada di gedung Kedutaan Besar Indonesia di Inggris |
BUGISWARTA.com, Makassar -- Dalam lawatan ke Eropa Rektor Unismuh Makassar Dr H
Abdul Rahman Rahim, SE,MM dan Ketua BPH Unismuh Makassar, DR Ir HM Syaiful
Saleh, M.Si bersama dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan sejumlah pimpinan
perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia, Rabu 13 September
diterima oleh Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris Rizal Sukma.
Dubes Rizal Sukma, menjelaskan
tentang perkembangan hubungan Indonesia dan Inggris yang terus mengalami
peningkatan yang pesat utamanya pendidikan dan pariwisata.
Untuk pendidikan ada 4.000 orang,
sedangkan kuliah di Inggris dengan beasiswa termasuk beasiswa dari kerajaan
Inggris untuk PhD sekitar 1.000 orang. Untuk tourism mengalami peningkatan
kunjungan orang Indonesia ke Inggris sekitar 150%.
Saat ini kedutaan besar Indonesia di
Inggris sudah memiliki gedung sendiri 7 lantai dengan berbagai ruang dan dan
fasilitas yang sebelumnya selama kurang lebih 64 tahun hanya menyewa gedung
kantor.
Dalam penerimaan tersebut Duta Besar
Indonesia untuk Kerajaan Inggris, Rizal Sukma mengajak dosen-dosen PTM
untuk kuliah di Inggris dengan berbagai fasilitas yang disiapkan pemerintah
Indonesia maupun kerajaan Inggris.
Turut hadir dalam acara ini sejumlah
rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang dipimpin oleh Ketua
Umum Majelis Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Lincolin.
Rektor Rahman Rahim, yang
melaporkan langsung dari London mengatakan, tawaran DUBES yang
menarik katanya, karena mereka memberikan fasilitas ke dosen Unismuh yang
terpilih untuk mengikuti program penulisan karya ilmiah hasil riset untuk dapat
menulis di jurnal ilmiah terindeks scopus selama 1,5 bulan di London.
“ Mereka yang dipilih adalah dosen
yang sudah punya teman atau relasi di London yang bersedia membimbing untuk
penulisan,” ujar Rahman Rahim dari London.
Rahman Rahim juga mengatakan,
seluruh biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi lumpsum selama di Inggris
ditanggung oleh dubes Indonesia di Inggris.
NASRULLAH/MULIANA AMRI