Oleh
Suci Amaliah
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM)
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM)
Katanya Indonesia kaya alamnya
Memang lahannya luas terlentang
Katanya rempah-rempahnya melimpah
Memang kebun sawahnya beranak kelinci
Katanya lautnya ramai terumbu
Kaya memang, Indonesiaku punya segalanya
Bahkan tambangnya pun jadi rebutan
Tapi ada apa dengan negeri Ibu Pertiwi?
Apa "kayanya" hanya sebatas sejarah?
Atau alamnya telah kehabisan harta?
Katanya dulu Indonesia punya segalanya
Nyatanya, hari ini Indonesiaku dipandang miris
Katanya Indonesia subur sawahnya
Nyatanya, mau makan nasi pun berasnya dari Thailand
Katanya Indonesiaku negeri tempe
Nyatanya, kedelainya dari Amerika
Katanya di Indonesia, tak ada beras singkong pun jadi
Nyatanya, singkong pun milik Vietnam
Tunggu dulu, jangan segera menarik kesimpulan
Belum cukup untuk kau katakan miris
Katanya Indonesia kaya hasil alamnya
Mari kuajak kau bercengkrama dalam dapur
Minyak goreng katanya hasil kelapa sawit milik Indonesia
Tapi nyatanya, hasil kebunnya tinggal kebun, kelapa sawitnya
dikuasai Malaysia
Teh ini katanya teh lokal
Tapi nyatanya, kebun tehnya tinggal kebun, tehnya dikuasai
industri multinasional
Kau haus ingin minum?
Tunggu kusuguhkan air mineral produk tanah air
Tapi nyatanya, tanah airnya tinggal tanah, airnya dikuasai
Prancis
Katanya Indonesia...
Ah..
Cukup..
Katanya Indonesia pernah..
Tapi nyatanya, itu dulu
Hari ini Indonesiaku dipandang miris
Bahkan oleh anak bangsanya
Makassar, 17 Agustus 2017