Arsyad, Aktivis PMII Bone |
Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar dalam melakukan proses
penyadaran atas realitas yang akan dihadapi oleh sebuah bangsa. Pendidikan juga
dapat melahirkan kesadaran yang akan menjadi power dalam menjaga kedaulatan.
Kesadaran yang dilahirkan dari dunia pendidikan dikemas dalam nuansa
perjuangan dalam rangka menata arah kehidupan anak bangsa ke arah yang lebih
baik. Dengan semangat kesadaran, para pendidik akan terus bersungguh-sungguh
dan terfokus pada kesadaran peserta didiknya. Sebaliknya, peserta didik yang
sadar akan belajar dengan sungguh-sungguh hingga mencapai tujuan belajar yang
diinginkan. Dengan ditopangnya kesadaran antara keduanya, maka pendidik dan
peserta didik akan merasa merdeka di setiap pencapaian yang diraih.
Bukan hanya itu, dalam pendidikan kesadaran juga akan melahirkan
kejujuran pada diri sendiri. Sebagaimana kita pahami bahwa jujur pada diri
sendiri akan berdampak pada kejujuran terhadap orang lain. Dengan modal
kejujuran tersebut maka akan menjadi sebuah icon penyelamat bangsa. Semantara
itu, kejujuran sangatlah berpotensi untuk mencegah terjadinya korupsi yang
notabene merupakan salah satu tanda ketidakmerdekaan suatu negara.
Oleh karena itu, kita juga perlu memahami bahwa generasi
yang terdidik bukanlah sekedar ditandai dengan prestasi sekolah yang tinggi
hingga mendapat gelar berjejer-jejeran. Namun generasi terdidik ditandai dengan
terbangunnya sebuah karakter yang peduli, menghargai, serta cinta terhadap
tanah air dan bangsanya. Karena, pada dasarnya gelar yang panjang
bukanlah tolok ukur untuk menandai bahwa seseorang itu disebut terdidik karena
gelar hanyalah sebuah simbol atas jejak yang telah dilalui dan masih butuh
pemaknaan dan pembuktian dengan output dari simbol tersebut. Sebaliknya, meski
tanpa gelar, seseorang akan dikatakan terdidik dengan tercerminkannya
perilakunya yang baik dan bermanfaat melalui perilakunya dalam berbangsa
dan bernegara. Pada bidang inilah konstruk pendidikan dibutuhkan demi tercipta
kesadaran dalam diri para pendidik dan anak didik.
Keberhasilan dunia pendidikan dalam menciptakan jiwa sadar, juga
merupakan keberhasilan pendidikan dalam mencapai kemerdekaan. Sama halnya
dengan perjuangan yang telah diraih oleh pendahulu/leluhur pejuang kemerdekaan
Indonesia, tercipta dari semangat nasionalisme yang merupakan bagian dari
dampak kesadaran bersama untuk merdeka dari derita yang sama. Di sinilah kita
lihat betapa berharganya kesadaran itu dalam mencapai kemerdekaan.
Berawal dari inisiatif para kaum terdidik di sekolah belanda
hingga membentuk organisasi sebagai sentra persatuan cikal bakal terbangunnya
kekuatan pemerdekaan. Hingga dideklarasikannnya sumpah pemuda pada tanggal 28
oktober 1928 kemudian berdaulat dengan dideklarasikannya proklamasi kemerdekaan
pada tanggal 17 agustus 1945. Ini merupakan bagian dari buah kesadaran dari
pendidikan.
Bukan hanya di Indonesia, pendidikan kesadaran juga dilakukan oleh
warga negara lainnya seperti Paulo Friere dengan gagasan pendidikan alternatif.
Konsep pendidikan alternatif Friere merupakan bentuk kritikannya terhadap
pendidikan gaya bank "banking system" yang menjadikan guru sebagai
satu-satunya sumber pengetahuan pengajaran atau sumber penabung ilmu dengan
menjadikan peserta didik sebagai tempat menabung ilmu tanpa respon apa-apa.
Banking System juga memberikan cerminan sosialnya dengan penindasan si kaya
terhadap si miskin karena adanya ketidaksesuaian antara pendidikan dan
pembelajaran di sekolah banyak yang tidak sesuai dengan lingkungan peserta
didik. Tokoh kelahiran 19 September 1921 di Recife "Timur Laut
Brasilia" ini akhirnya bergegas keluar dari kooptasi sistem pendidikan
tersebut dan membuat konstruk baru dengan pendidikan pembebasan dan pendidikan
pemerdekaan untuk memerdekakan rakyat. Dengan demikian, semakin memperjelas
bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap merdeka atau tidaknya rakyat dalam
sebuah negara.
Pendidikan yang baik akan memunculkan jiwa merdeka terhadap
peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Nilai-nilai yang dihasilkan dari
dunia pendidikan sangatlah dibutuhkan untuk menjaga utuhnya sebuah negara.
Akhirnya, jelaslah pendidikan yang baik akan melahirkan generasi yang cerdas.
Generasi yang cerdas bukan hanya dari pemikiran tapi juga spiritual. Generasi
yang cerdas secara intelektual dan spiritual akan memunculkan karakter yang
baik dan benar. Karakter yang baik dan benar berarti berperilaku baik dan
benar. Maka karakter inilah yang disebut sebagai karakter merdeka. Karakter
merdeka yang tertanam pada diri rakyat akan menandakan bahwa negaranya merdeka.