Suasana Pentas Karya Mahasiswa Makassar ke VII |
Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus yayasan Perguruan Tinggi Karya Darma Makassar, para pejabat rektor, dan para dekan se-lingkup Universitas Pejuang R.I Makassar serta para pekerja seni kampus (PSK) se-Kota Makassar. Rombongan yayasan, Rektor bersama dengan para dekan disambut dengan iringan gedang tradisional yang di mainkan oleh hasil kolaborasi para peserta PKMM VII ini.
Pada sambutan rektor Dr. Hj. Andi Niniek Fariaty Lantara, SE., MS menyatakan,
“ucapan terimakasih kepada peserta PKMM VII yang begitu antusias menghadiri dan turut berpartisipasi dalam acara ini, kami selaku Birokrasi Universtas Pejuang Republik Indonesia Makasassar, sangat bangga dan berterimakasih atas kehadirannya di kampus Universitas Pejuang R.I Makassar”.Lanjut Andi Niniek menyatakan “Kami selaku birokrasi terus memantau kegiatan ini dari awal sampai pada saat ini, bahwa apa yang telah di pentaskan dalam kegiatan ini betul betul sebagai kegiatan yang sangat mencintai nilai nilai Adat dan Budaya Sulawesi Selatan, perhatian dan kepekaan teman-teman dalam melestarikan adat dan budaya yang ada di sulawesi selatan terlihat jelas pada pementasan pementasan yang di bawakan setiap lembaga-lembaga, baik itu melalui pementasan teater, tari, sastra, musikalisasi, dan seni rupa kami melihat sangat jelas nuansa budaya-budaya sulawesi selatan yang terkandung dalam pementasan tersebut”. Ungkap mantan ketua KNPI Propinsi Sulawesi Selatan ini.
Disisi lain, Ketua Yayasan Dra. Halija Nur Tinri, M. Si menyatakan “kami dari yayasan sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi tingginya terhadap kegiatan Ini. Terutama bagi peserta Lembaga Seni se-Kota Makassar. Semoga lembaga lembaga Seni yang turut ambil bagian pada PKMM VII ini tetap solid dan terus berkarya, dan tetap menjaga dan melestarikan nilai nilai adat dan budaya yang ada di Sulawesi selatan, karena di tangan kalianlah melalui karya karya adat istiadat dan budaya sulawesi selatan tetap terjaga”. Ungkapnya.
Bhayu Wahyudin selaku sebagai ketua panitia menyatakan “PKMM VII ini adalah murni ajang silaturahmi, bukan ajang kompetisi, karena budaya hadir di tengah tengah masyarakat sulawesi selatan sebagai alat pemersatu, saling mehargai dan menunjang perjalanan roda pemerintahan, benar budaya lahir di sulawesi selatan bukan untuk di kompetisikan tetapi lahir sebagai tatanan kelompok masyarakat, yang menata kehidupan masyarakat, dan sebagai identitas diri suatu Kelompok masyarakat”. Ungkap anggota UKM Seni dan Budaya “Sembilang” Universitas Islam Makassar ini.
Ketua panitia juga menyampaikan “Kita juga melihat saat sekarang ini di era modernisasi nilai nilai budaya sudah tergerus arus modernisasi, oleh sebab itu kami selaku panitia pelaksana yang sangat berterimakasih kepada para peserta PKMM VII dalam kegiatan ini tetap setia menjaga dan mengawal nilai- nilai kebudayaan yang ada di Sulawesi Selatan sehingga tetap ada dan tetap lestari, sekali lagi apresiasi yang setinggi-tingginya dari kami panitia pelaksana kegiatan, tetap solid PKMM semoga PKMM berikutnya semakin sukses”. Ujarnya.
Dokumentasi Lainnya :
HENDRIK/MULIANA AMRI