BUGISWARTA.com, Sinjai -- Dua orang warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sinjai yang terjerat kasus serupa yakni kasus pencurian harus merasakan kekecewaan, pasalnya tidak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN). Senin 10 April 2017.
Kekecewaan juga dirasakan pegawai Rutan Sinjai yang sudah siap memfalisitasi warga binaannya untuk mengikuti UN meski harus diselenggarakan tetap dalam lingkungan Rutan. Dua orang tersebut yakni Reski Pratama, asal sekolah SMAN 1 Sinjai Timur dan Hardiansyah, asal sekolah SMA Islam Ibadurrahman Sinjai.
Wajidi Hasbi selaku pembina pendidikan Rutan Sinjai mengatakan bahwa pihak sekolah SMA Islam Ibadurrahman sudah memberikan surat keikutsertaan warga binaannya dalam UN, namun sampai saat ini pihak sekolah belum mengantarkan lembar soal UN.
"Pihak sekolah menelepon untuk menarik kembali surat penyampaiannya, akan tetapi selama belum ada persuratan penarikan maka kami tetap menganggap surat ini masih sah. Kami masih menanti pihak sekolah untuk kejelasannya", Wajidi menjelaskan.
Sementara Rezki dan Hardiansyah berharap ada kebijakan dari pihak sekolahnya agar tetap bisa mengikuti UN.
"Meski saya kecewa, saya tetap berharap pihak sekolah mengantarkan soal ujian agar saya tetap bisa mengikuti UN. Jangan sampai kekhilafan memutuskan jenjang pendidikan kami", terang Hardiansyah.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sinjai Timur, Juanda mengonfirmasi hal tersebut dengan mengatakan bahwa pihak sekolah telah melakukan upaya agar siswanya yang berada dalam Rutan Sinjai tetap bisa mengikuti UN, namun tetap mengacu pada peraturan akademik terkait pelaksanaan UN.
"Sesuai regulasi yang ada, siswa harus mengikuti rangkaian pembelajaran, namun Reski tidak menyelesaikan semester 6. Kami sebelumnya sudah konfirmasi pada pihak keluarganya untuk menjamin agar Reski tetap ikut pelajaran semester 6 meski cuma satu kali, akan tetapi pihak keluarganya tidak bisa memberikan jaminan itu", Juanda memaparkan.
Pihak SMA 1 Sinjai Timur berharap agar Reski bisa mengulang rangkaian semester 6 agar bisa ikut UN mendatang, ataupun mengikuti ujian paket C.
Sementara Kepala SMA Islam Ibadurrahman Sinjai, Nurhasanah yang sempat memberikan surat keikutsertaan Hardiansyah mengikuti UN mengaku masih dilema dan mengucapkan permohonan maafnya kepada keluarga Hardiansyah.
"Sebelumnya saya sudah konfirmasi kepada para guru di sekolah kami kemudian melapor kepada UPT Pendidikan Wilayah Sinjai untuk mengikutsertakan Hardiansyan dalam UN, dan itu diberi respon positif. Jadi kami melakukan persuratan ke Rutan Sinjai, akan tetapi Jumat kemarin, saya ditelepon oleh pihak pengawas bahwa Hardiansyah tidak memenuhi persyaratan untuk diikutkan UN. Saya juga masih bimbang dalam hal ini", terang Nurhasanah.
IZHAR/MULIANA AMRI
Kekecewaan juga dirasakan pegawai Rutan Sinjai yang sudah siap memfalisitasi warga binaannya untuk mengikuti UN meski harus diselenggarakan tetap dalam lingkungan Rutan. Dua orang tersebut yakni Reski Pratama, asal sekolah SMAN 1 Sinjai Timur dan Hardiansyah, asal sekolah SMA Islam Ibadurrahman Sinjai.
Wajidi Hasbi selaku pembina pendidikan Rutan Sinjai mengatakan bahwa pihak sekolah SMA Islam Ibadurrahman sudah memberikan surat keikutsertaan warga binaannya dalam UN, namun sampai saat ini pihak sekolah belum mengantarkan lembar soal UN.
"Pihak sekolah menelepon untuk menarik kembali surat penyampaiannya, akan tetapi selama belum ada persuratan penarikan maka kami tetap menganggap surat ini masih sah. Kami masih menanti pihak sekolah untuk kejelasannya", Wajidi menjelaskan.
Sementara Rezki dan Hardiansyah berharap ada kebijakan dari pihak sekolahnya agar tetap bisa mengikuti UN.
"Meski saya kecewa, saya tetap berharap pihak sekolah mengantarkan soal ujian agar saya tetap bisa mengikuti UN. Jangan sampai kekhilafan memutuskan jenjang pendidikan kami", terang Hardiansyah.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sinjai Timur, Juanda mengonfirmasi hal tersebut dengan mengatakan bahwa pihak sekolah telah melakukan upaya agar siswanya yang berada dalam Rutan Sinjai tetap bisa mengikuti UN, namun tetap mengacu pada peraturan akademik terkait pelaksanaan UN.
"Sesuai regulasi yang ada, siswa harus mengikuti rangkaian pembelajaran, namun Reski tidak menyelesaikan semester 6. Kami sebelumnya sudah konfirmasi pada pihak keluarganya untuk menjamin agar Reski tetap ikut pelajaran semester 6 meski cuma satu kali, akan tetapi pihak keluarganya tidak bisa memberikan jaminan itu", Juanda memaparkan.
Pihak SMA 1 Sinjai Timur berharap agar Reski bisa mengulang rangkaian semester 6 agar bisa ikut UN mendatang, ataupun mengikuti ujian paket C.
Sementara Kepala SMA Islam Ibadurrahman Sinjai, Nurhasanah yang sempat memberikan surat keikutsertaan Hardiansyah mengikuti UN mengaku masih dilema dan mengucapkan permohonan maafnya kepada keluarga Hardiansyah.
"Sebelumnya saya sudah konfirmasi kepada para guru di sekolah kami kemudian melapor kepada UPT Pendidikan Wilayah Sinjai untuk mengikutsertakan Hardiansyan dalam UN, dan itu diberi respon positif. Jadi kami melakukan persuratan ke Rutan Sinjai, akan tetapi Jumat kemarin, saya ditelepon oleh pihak pengawas bahwa Hardiansyah tidak memenuhi persyaratan untuk diikutkan UN. Saya juga masih bimbang dalam hal ini", terang Nurhasanah.
IZHAR/MULIANA AMRI