Sosialisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Penyuluhan tentang Cabai yang berlangsung di kantor Desa Bongki Lengkese |
BUGISWARTA.com, Sinjai -- Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) STISIP Muhammadiyah Posko Desa Bongki Lengkese bersama pemerintah desa setempat menggelar Sosialisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Penyuluhan tentang Cabai yang berlangsung di kantor Desa Bongki Lengkese, Selasa 4 April 2017.
Sosialisasi yang digelar ini bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan dengan dukungan penuh dari Forum Kabupaten Sehat Sinjai.
Koordinator Desa KKL Posko Bongki Lengkese, Kasdiawati menjelaskan bahwa sosialisasi ini digelar karena melihat potensi cabai dan ternak sapi di daerah ini cukup baik untuk dikembangkan mengingat ketersediaan pakan sapi yang cukup melimpah dan lahan cabai yang cukup subur.
"Kami berusaha peka dengan kondisi warga yang 99% adalah petani dan peternak dan berharap dengan sosialisasi ini dapat semakin memotivasi para petani dan peternak untuk meningkatkan kualitas komoditi sehingga mampu meningkatkan nilai jual dan daya saing yang mengarah kepada semakin meningkatnya perekonomian warga", Kasdiawati memaparkan.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib, S.STP, M.Si menjelaskan bahwa asuransi usaha ternak sapi ini adalah program pemerintah pusat yang bertujuan mengurangi kekhawatiran peternak jika sapi mati karena kecelakaan, melahirkan, sakit dan hilang.
"Dengan asuransi secara swadaya ini, peternak cukup membayar Rp 40.000 per tahun per ekor sapi atau sebesar 20% dari total jumlah asuransi sebesar Rp 200.000 dimana sisanya disubsidi oleh pemerintah pusat sebesar Rp.160.000", tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Kecamatan Sinjai Timur, Massalinri SP sebagai pemateri tentang cabai menjelaskan tentang sejumlah upaya pencegahan hama dan penyakit sebelum menanam cabai.
"Kita harapkan petani untuk menanam tanaman pagar disekeliling tanaman cabai seperti jagung, wijen, bunga matahari untuk mengendalikan hama", kuncinya.
IZHAR/MULIANA AMRI