Muhammad Yusuf, Ketua PWI Bone |
BUGISWARTA.com, Bone---Tindakan brutal yang diperlihatkan oleh oknum Polisi Militer (POM) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut di Jalan Satando, Kota Makassar terhadap Salim Mamma, salah seorang jurnalis di Makassar. Mendapat Kutukan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bone. Selasa 19 April 2017, hal ini disampaikan oleh ketua PWI Bone Muhammad Yusuf kepada Bugiswarta.com.
Yusuf mengatakan, tindakan brutal yang dilakukan oleh oknum POM TNI AL tersebut tidak mencerminkan sebagai aparat penegak hukum yang seharusnya melindungi masyarakat, parahnya kata Yusuf, sikap oknum POM TNI AL yang main hakim sendiri terhadap jurnalis yang jelas-jelas dilindungi oleh Undang-Undang.
"Kutuk tindakan brutal yang diduga dilakukan oleh oknum POM TNI AL terhadap jurnalis, perlakuan tersebut tidak mencerminkan perlakuan aparat negara yang seharusnya melindungi nasyarakat", kata Yusuf.
Dia melanjutkan, dirinya meminta kepada aparat kepolisian untuk tidak tutup mata dalam penanganan kasus ini, agar kekerasan terhadap jurnalis dan masyarakat tidak terulang.
"Kejadian kekerasan seperti ini sudah sering terjadi, makanya kami dari PWI Bone meminta kepada pihak kepolisian agar mengusut kasus ini sampai tuntas", lanjutnya
Yusuf mengatakan, tindakan brutal yang dilakukan oleh oknum POM TNI AL tersebut tidak mencerminkan sebagai aparat penegak hukum yang seharusnya melindungi masyarakat, parahnya kata Yusuf, sikap oknum POM TNI AL yang main hakim sendiri terhadap jurnalis yang jelas-jelas dilindungi oleh Undang-Undang.
"Kutuk tindakan brutal yang diduga dilakukan oleh oknum POM TNI AL terhadap jurnalis, perlakuan tersebut tidak mencerminkan perlakuan aparat negara yang seharusnya melindungi nasyarakat", kata Yusuf.
Dia melanjutkan, dirinya meminta kepada aparat kepolisian untuk tidak tutup mata dalam penanganan kasus ini, agar kekerasan terhadap jurnalis dan masyarakat tidak terulang.
"Kejadian kekerasan seperti ini sudah sering terjadi, makanya kami dari PWI Bone meminta kepada pihak kepolisian agar mengusut kasus ini sampai tuntas", lanjutnya
SYAHRUDDIN/MULIANA AMRI