BUGISWARTA.COM, MAROS -- Pasar Pakalu berada di Kecamatan Bantimurung Maros, tepatnya pada Jl. Poros Bantimurung
Lokasi pasar ini meski berada di pinggir jalan tapi bisa dikatakan sangat aman karena berdekatan dengan Polsek Bantimurung dan Kantor Koramil, serta SMAN 4 Bantimurung.
Luas lahan pasar sekitar satu hektare, dengan jumlah lapak,los, dan toko ada sekitar 500.
Pasar ini aktif setiap hari Selasa, Jum'at, dan Minggu. Banyaknya orang yang datang dari pelosok Bantimurung dan sekitarnya, entah sebagai pedagang maupun pembeli ikut meramaikan pasar tersebut.
Tetapi sudah sekian lama terjadi keresahan dan ketidaknyamanan pedagang menyangkut masalah rehabilitasi pasar, sebab lokasi pasar ternyata tanah milik Komando Daerah Militer VII Wirabuana.
Banyaknya pedagang mengeluh akan lapak, los, dan tokoh yang mereka pakai untuk menjual seakan sudah tidak layak, di tambah dengan kondisi pasar yang tidak terawat.
Meskipun tempat penjualan saya dan kondisi pasar seperti ini saya tetap bertahan demi mencari sesuap nasi, kata Hj.Rami, salah seorang pedagang beras di pasar tersebut. kepada media baru-baru ini
Para pedagang hanya bisa bersabar menunggu kepastian tentang status lahan itu, agar segera mendapat persetujuan untuk segera direhabilitasi pasar itu
Lokasi pasar ini meski berada di pinggir jalan tapi bisa dikatakan sangat aman karena berdekatan dengan Polsek Bantimurung dan Kantor Koramil, serta SMAN 4 Bantimurung.
Luas lahan pasar sekitar satu hektare, dengan jumlah lapak,los, dan toko ada sekitar 500.
Pasar ini aktif setiap hari Selasa, Jum'at, dan Minggu. Banyaknya orang yang datang dari pelosok Bantimurung dan sekitarnya, entah sebagai pedagang maupun pembeli ikut meramaikan pasar tersebut.
Tetapi sudah sekian lama terjadi keresahan dan ketidaknyamanan pedagang menyangkut masalah rehabilitasi pasar, sebab lokasi pasar ternyata tanah milik Komando Daerah Militer VII Wirabuana.
Banyaknya pedagang mengeluh akan lapak, los, dan tokoh yang mereka pakai untuk menjual seakan sudah tidak layak, di tambah dengan kondisi pasar yang tidak terawat.
Meskipun tempat penjualan saya dan kondisi pasar seperti ini saya tetap bertahan demi mencari sesuap nasi, kata Hj.Rami, salah seorang pedagang beras di pasar tersebut. kepada media baru-baru ini
Para pedagang hanya bisa bersabar menunggu kepastian tentang status lahan itu, agar segera mendapat persetujuan untuk segera direhabilitasi pasar itu
Laporan: Mulvati
Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra
STKIP Yapim Maros Sulsel
Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra
STKIP Yapim Maros Sulsel