Mahasiswa harus turun naik tangga untuk menuju ke kampus UIN Alauddin/Mutmainnah
BUGISWARTA.com, Soppeng -- Belakang dakwah atau sering disingkat dengan “Belanda” adalah sebutan yang kerap digunakan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar untuk menyebut lokasi kos-kosan yang berada persis di belakang Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini.
Akibat penutupan jalan yang dilakukan oleh pihak birokrat kampus UINAM 2016, kini mahasiswa yang khususnya menggunakan kendaraan bermotor harus melalui jalan memutar dan melewati jalan yang jauh dari kata layak, kerusakan jalan akan bertambah parah pada musim hujan akan banyak genangan air disepanjang jalan tersebut, ujar Hastuti, mahasiswa semester 6 Fakultas Syariah dan Hukum, Rabu 22 Maret 2017.
Hal yang juga membuat mahasiswa yang tinggal di ’belanda’ merasa khawatir untuk melalui jalan tersebut khususnya pada malam hari, karena jalan itu merupakan kawasan rawan begal dan beberapa kali telah terjadi pembegalan dijalan itu, ungkap mahasiswa yang berasal dari Bone itu.
Kendati demikian, tidak ada yang bisa disalahkan atas hal ini, karena penutupan jalan yang dilakukan oleh pihak kampus bukan tanpa alasan dan juga mahasiswa yang sekarang tinggal disekitar kampus pasti sudah tahu akan hal ini dan resiko apa yang harus ditanggung, tutur alumni SMAN 1 Lappariaja, Bone.
Bagi mahasiswa yang berjalan kaki ke kampus, kini harus melalui jalan yang dua kali lipat lebih jauh dari biasanya dilalui sebelum penutupan jalan. ”Walaupun kampus terlihat begitu dekat di mata namun kami merasa jauh di jalan untuk bisa sampai ke kampus, karena terhalangi oleh tembok yang mengelilingi kampus UINAM”, tutur Cahya Novianti Maulle, mahasiswa semester 2 Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Namun,kami masih bersyukur karena pihak kampus tidak melarang penempatan tangga yang berada persis di depan Fakultas Adab dan Humaniora, karena bisa lebih memudahkan kami untuk masuk ke area kampus, tandas mahasiswi yang berasal dari Majene Sulawesi Barat ini.
MUTMAINNAH/MULIANA AMRI