Stand HJB ke-686 Tahun 2016/Dok. Bugiswarta.com |
BUGISWARTA.com, Bone--Sejumlah pengusaha memilih untuk tidak ikut mengambil bagian dipameran pembangunan Bone Expo 2017. Hal ini disebabkan karena pihak dari event organizer dan panitia Bone Expo memasang sewa stand yang dinilai mahal, sehingga bagi yang ingin mengambil stand merasa sulit untuk mengikuti event tahunan itu. Bagaimana tidak, mereka harus merongoh koceknya sebesar Rp. 10.000.00,- perstand.
Event Bone Expo merupakan rangkaian kegiatan perayaan Hari Jadi Bone (HJB) ke-687 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 31 Maret sampai dengan tanggal 3 April 2017 mendatang di Terminal Petta Ponggawae, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat.
Sulaiman yang merupakan salah satu pengusaha di Kabupaten Bone mengaku bahwa ia tidak bisa menerima tawaran yang diberikan oleh panitia pelaksana Expo HJB. Menurutnya kegiatan yang selama empat hari jika dikalkulasikan dengan penghasilan yang diperoleh tidak akan mengembalikan biaya sewa stand.
Event Bone Expo merupakan rangkaian kegiatan perayaan Hari Jadi Bone (HJB) ke-687 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 31 Maret sampai dengan tanggal 3 April 2017 mendatang di Terminal Petta Ponggawae, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat.
Sulaiman yang merupakan salah satu pengusaha di Kabupaten Bone mengaku bahwa ia tidak bisa menerima tawaran yang diberikan oleh panitia pelaksana Expo HJB. Menurutnya kegiatan yang selama empat hari jika dikalkulasikan dengan penghasilan yang diperoleh tidak akan mengembalikan biaya sewa stand.
"Harga segitu jauh dari harapan, pastinya yang akan kita dapatkan pada expo tidak akan sebanding dengan dana yang akan dikeluarkan. Sementara kami ini pengusaha ikut expo tentunya menginginkan keuntungan. Namun jika sewa stand selama empat hari dibebankan biaya Rp. 10.000.000,- dapat kita pastikan expo kali ini pengusaha bakal merugi," kata Sulaiman.
Andi Resky yang menjadi ketua panitia pelaksana Expo HJB mengaku bahwa dalam pelaksanaan Expo HJB ke-687 panitia telah menyiapkan sebanyak 100 stand untuk seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), 27 kecamatan dan pengusaha lainnya. Namun terkait dengan harga, kata Ilho nama sapaan Andi Resky, untuk SKPD dan kecamatan dirinya menetapkan harga Rp. 7.000.000,- perstand sedangkan untuk pengusaha tergantung dari negosiasinya.
"Untuk SKPD dan kecamatan itu Rp. 7.000.000, namun untuk pengusaha itu bervariasi tergantung dari negosiasinya, bisa mencapai harga Rp. 10.000.000 tapi minimal Rp. 7.000.000", kata Ilho.
Ilho melanjutkan bahwa kegiatan yang dilaksanan oleh Tumbuh Kembang Bersama (TKB) ini tidak mendapatkan anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab), namun hanya sebatas kerjasama untuk memeriahkan HJB.
SYAHRUDDIN/MULIANA AMRI