Bugiswarta.com, Makassar -- Pendidikan Khusus Immawati (Diksuswati) adalah gagasan dan laboratorium untuk membangun gerakan perempuan IMM hal itu ditegaskan Sekretaris Bidang IMMawati DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Selatan Yayuk Astuti kepada Bugiswarta.com. Selasa 21 Maret 2017.
"IMMawati dalam ikatan mahasiswa muhammadiyah merupakan putri IMM yang senantiasa beriringan dengan IMMawan, sama-sama mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah", kata kader IMM Sidrap Yayuk sambil menjelaskan Laboratorium Gerakan IMM yang ada pada Diksuswati.
IMM yang fokus pada pembinaan kader bidang spiritual, intelektual , dan humanitas harus memiliki keseimbangan untuk menjaga eksistensi IMM saat ini.
Namun, meski IMMawan dan IMMawati memiliki tugas yang sama dalam pengembangan IMM secara struktural maupun kultural, namun dalam konteks umum laki-laki dan perempuan mereka tentu dua jenis yang sangat berbeda.
"Dalam persektif Al-Qur'an, perempuan memiliki posisi mulia dimata Islam dan banyak kaidah atau fiqih yang memberikan keistimewaan kepada perempuan seperti halnya di Surah An-Nisa", ungkap Yayuk sambil membeberkan dasar-dasar Gerakan Gender pada Kajian Diksuswati.Bagi dia Islam memuliakan perempuan, sehingga di IMM telah ada wadah untuk menampung orang mulia itu yang disebut bidang IMMawati. Ini bukan tentang dikotomi, tapi tentang pembinaan yang terkadang membutuhkan perkumpulan perempuan seperti Aisiyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah di Muhammadiyah dan Pemberdayaan perempuan di sistem ketatanegaraan.
"Di bidang IMMawati itu sendiri telah ada perkaderan khusus untuk membina IMMawati yang disebut diksuswati (pendidikan khusus IMMawati) tingkat 1, 2, 3 yang memiliki center point di setiap pembinaan", bebernya.
Dengan harapan mammpu membawa perempuan IMM hari bisa mengambil bagian baik sebagai kader Persyarikatan Muhammadiyah, kader umat, dan kader bangsa, tanpa harus menanggalkan kodratnya sebagai seorang perempuan.
"Berkiprah tidak hanya di domestik tapi juga di ranah publik dengan tetap memberikan pemahaman kepada IMMawati bahwa rumah dan organisasi tidak boleh disama perankan," jelas Alumni Darul Arqam Madya (DAM) Bone ini.
USMAN AL-KHAIR/MULIANA AMRI