Desa Kadai Kecamatan Mare yang berjarak sekitar 35 Km dari Watampone ibukota Kabupaten Bone dengan jumlah penduduk 1.542 jiwa yang menempati area sekitar 320 Ha. Desa kadai dalam penggunaan anggaran pembangunannya mengalokasikan sekitar Rp. 150.000.000 anggaran tahap pertama dari anggaran sebenarnya sekitar Rp. 700.000.000 anggaran desanya untuk membangun objek wisata sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang rekreatif.
Dengan memanfaatkan area pinggir sungai yang rindang dan sejuk serta suasana kebun yang bersahabat dengan jarak yang hanya sekitar 150 meter dari poros utama ruas jalan Watampone–Sinjai memudahkan akses para pengunjung ke area rekreatif ini.
"Menata desa dengan sentuhan seni kearsitekturan memiliki nilai lebih ini dapat di saksikan dengan adanya kegiatan memanfaatkan area terbuka menjadi sebuah destinasi wisata,meski dengan luas araea hanya sekitar 1,5Ha namun pesona alam yang sejuk apalagi site ini berada di sepanjang pesisir aliran sungai menjadikan tempat wisata ini diharapkan kedepan membawa susana baru di Desa Kadai dan sebagai bentuk usaha ekonomi desa (Bumdes)", kata Agus Mumar.
Dalam analisis prarencana desain objek wisata Desa Kadai diharapkan sebagai upaya menyediakan sarana rekreatif yang menciptakan hiburan baru bagi keluarga, sarana rereatif yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan wisata masayarakat adalah dengan mengadakan fasilitas Tribun terbuka, gazebo,kolam renang area pemancingan, kantin, fasilitas sevice dan pedestarian sebagai pelengkap keindahan sarana hiburan,dan pula rencana kedepan area rekreasi ini akan dilengkapi dengan fasiltas bernyanyi dengan memenuhi kebutuhan hiburan bagi keluarga.
"Tribun terbuka atau publik spacenya sengaja dihadirkan untuk kegiatan lomba, pementasan,dan kegiatan lain yang membutuhkan area luas dan terbuka, gazebo yang di maksudkan untuk tempat beristirahat bagi pengunjung yang ingin manghabiskan waktu bersama keluarga dan pasangan, untuk kebutuhan penerang disediakan fasilitas taman penerang vertikal dengan konsep kolom atau tiang beton setinggi 2 meter dengan lampu taman dipuncaknya yang diatur sedemikian rupa penempatannya untuk mampu sebagai penerang di area rekreasi yang seluas sekitar 1,5 Ha", beber alumni HMI ini.
lanjut Agus Mumar yang juga pengurus Pemuda Pancasila Kabupaten Bone bahwa sebagai satu daya tarik tersendiri area rekreasi ini adalah aliran sungai Mare yang mengalir deras sekitar 2,5 meter lebih rendah di bawah site wisata ini, aliran sungai yang deras ini dapat di kembangkan sebagai area wisata arung jeram.
"Konsep pendekatan arsitektur dalam menata area rekreasi ini dengan memadukan konsep klasik lokal dengan material pabrikan atau modern dengan maksud tanpa menghilangkan cita rasa lokalnya proyek wisata ini membutuhkan dana sekitar Rp.700.000.000,00, namun tahap pertama disediakan biaya sekitar Rp.150.000.000", terang Agus.
Dalam menggarap desain prarencana dibutuhkan tenaga desain yang mampu memanfaatkan media desain tiga dimensi untuk memudahkan masyarakat memahami dan mengerti maksud dari perencanaan yang akan dilaksanakan apalagi ini rencananya akan dikerjakan langsung oleh masyarakat dengan bimbingan tenaga ahli profesional Aldi Tambero dan Akbar Adiwijaya.
Berikut Fotonya
SYAHRUDDIN/MULIANA AMRI