OPINI : ANTARA SEJARAH DAN REALITAS AIDS -->
Cari Berita

OPINI : ANTARA SEJARAH DAN REALITAS AIDS

Penulis‎, A Muh Rifqi Ismulail S.Ked
Dokter Muda Unismuh sebagai Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Bulukumba dan Sekertaris Bidang SPM DPD IMM Sulsel.

OPINI, Bugiswarta.com-- Tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS sedunia dan pada tahun 2016 ini adalah tahun ke 28 untuk memperingati hari AIDS sedunia.

Hari peringatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran individu terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh virus. HIV AIDS sendiri penyebarannya disebabkan oleh virus yang disebut virus Human Immunodeficency Virus, konsep itu sendiri digagas pada pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai program-program untuk pencegahan AIDS pada tahun 1988.

Sejak saat itulah, Hari AIDS sedunia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia. Penyakit AIDS mulai dikenal publik semenjak tahun 1981. Pada saat itu, walaupun asal-usul HIV dari Benua Afrika, namun justru Amerika Serikat yang pertama kali menyadarkan kalau ada penyakit baru yang menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya dan penyebarannya sangat cepat dan tidak pandang bulu.

Peran Indonesia Pada Penderita HIV

Peraturan Presiden No. 75 Tahun 2006 mengamanatkan perlunya peningkatan upaya pengendalian HIV dan AIDS di seluruh Indonesia. Respon harus ditujukan untuk mengurangi semaksimal mungkin peningkatan kasus baru dan kematian. Salah satu langkah strategis yang akan ditempuh adalah memperkuat Komisi Penanggulangan AIDS di semua tingkat. 

Anggaran dari sektor pemerintah diharapkan juga akan meningkat sejalan dengan kompleksitas masalah yang dihadapi. Sektor- sektor akan meningkatkan sumber daya dan cakupan program masing-masing. Masyarakat umum termasuk LSM akan meningkatkan perannya sebagai mitra pemerintah sampai ke tingkat desa. Sementara itu mitra internasional diharapkan akan tetap memberikan bantuan teknis dan dana.

Sebagian besar kasus HIV dan AIDS terjadi pada kelompok perilaku risiko tinggi yang merupakan kelompok yang dimarjinalkan, maka program-program pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS memerlukan pertimbangan keagamaan, adat-istiadat dan norma-norma masyarakat yang berlaku di samping pertimbangan kesehatan. Penularan dan penyebaran HIV dan AIDS sangat berhubungan dengan perilaku berisiko, oleh karena itu pengendalian harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku tersebut.

Sejarah Hari AIDS Se Dunia

 Ide untuk mengkampanyekan Hari AIDS sedunia pertama kali dicetuskan pada bulan Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, mereka adalah pejabat informasi masyarakat untuk program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Jenewa, Swiss.

Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Program AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS). Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada tanggal 1 Desember. 

Bunn menyarankan pada tanggal 1 Desember untuk memastikan liputan oleh media berita barat, yang juga merupakan sesuatu yang diyakininya sangat penting untuk keberhasilan Hari AIDS Sedunia. Semenjak itulah, tanggal 1 Desember dikampanyekan sebagai Hari AIDS Sedunia yang dimulai pada tahun 1996.

Selain itu pada tahun 1996 itu, Program Bersama PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) mulai bekerja dan mengambil alih perencanaan dan promosi Hari AIDS Sedunia. Sejak dibentuknya hingga 2004, UNAIDS memimpin kampanye Hari AIDS Sedunia, memilih tema-tema tahunan melalui konsultasi dengan organisasi-organisasi kesehatan global lainnya.

Akhirnya pada 2004, UNAIDS kampanye AIDS tersebut menjadi organisasi yang berdiri sendiri dan dengan kampanye yang berbeda tema setiap tahunnya, setelah dilakukan  konsultasi dengan komunitas kesehatan lainnya.

(*****)