SINJAI, Bugiswarta.com -- Terpilihnya Andi Arhamsyah, SE menjadi formatur Himpunan Mahasiswa islam (HMI) Cabang Sinjai yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Lama tanggl 29/5 lalu menuai polemik di kalangan senior di Sinjai, 2/6/2016.
Adalah Mifta Fajrin salah seorang senior yang turut berperan dalam kemajuan organisasi Hijau Hitam di Sinjai ini menilai terpilihnya formatur sarat dengan rekayasa dan kemunduran Demokrasi dalam wadah organisasi,
"Saya heran ada 3 calon yang bertarung tetapi tiba-tiba yang 2 orang mengundurkan diri pas akan di langsungkan pemilihan, ini kan mencederai Demokrasi organisasi yang selama ini di kenal jiwa petarung, saya curiga ada deal-deal didalamnya, apalagi saya dengar yang mundur itu akan menjadi Sekjend " Papar Mifta Fajrin.
Dia juga menyesalkan musyawarah cabang yang di lakukan terkesan terburu-buru yang hanya menyita waktu selama 5 jam padahal agenda persidangan banyak yang akan di bahas.
"Coba pikir agenda besar kedepannya hanya di bahas 5 jam saja mulai dari pembukaan sampai selesai, apalagi yang terpilih merupakan salah satu pegawai di Instansi Pemerintah yang notabene bisa saja ada kebijakan kedepan yang mengkritik pemerintah menjadi tidak maksimal dan meragukan tidak berjalannya program-program kerja yang akan dibuat nantinya hanya bisa dikatakan jalan ditempat " tambahnya.
Sebelumnya salah satu syarat untuk menjadi Calon Ketua Umum sudah disepakati dalam Forum Musyawarah yaitu tidak menjadi pegawai tetap di salah satu instansi, tetapi dianulir oleh SC dengan alasan tidak adanya kandidat lain.
Izhar/Usman