Para panitia, melakukan penjajakan lokasi serta tempat wisata akan dikunjungi. peserta pertemuan pendengar radio, awal Mei 2016 di Jokyakarta. Mereka itu adalah; Ida Syauket Sabirin, Nike Lie, Henrik Rotinsulu, Devi Linawati serta Nano SA. (foto:humas panitia)
JAKARTA, Bugiswarta.com -- Pendengara radio luar negeri seksi bahasa Indonesia, direncanakan 10-11 Desember 2016 kembali akan menggelar pertemuan dalam skala nasional, diberi nama Temu Keluarga Pendengar Radio (TKPR) ke-4 di Hotel Wisanti Jalan Taman Siswa No 79 Yogyakarta.
Acara temu nasional ini akan dihadiri komunitas pendengar radio luar negeri seksi bahasa Indonesia, yang datang dari seluruh pelosok tanah air. Demikian ditegaskan Ketua Panitia Temu Nasional, Rudi Hartono di di Pemangkat Sambas Kalbar, Senin 16 Mei 2016.
"Prtemuan serupa sudah tiga kali dilaksanakan pada tiga kota yang berbeda, pertama TKPR di Jakarta 22-23 April 2005, dihadiri Nuim Khaiyath salah seorang penyiar dari stasiun Radio Australia Seksi Bahasa Indonesia (RASI), serta Budi Setiawan dari RSI seksi Indonesia," tandas Ketua Borneo Listeners Club
TKPR ke- 2 berlangsung di Solo 28-29 Juni 2008, dihadiri oleh penyiar RASI, HidayatDjajamiharja, dan Jean Van De Kok dari Radio Nederland seksi Indonesia. TKPR ke-3 di Wonosobo 22-23 Juni 2013, dihadiri penyiar Deutsche Welle, Asril Ridwan dan mantan penyiar Radio Nederland seksi Indonesia, Kak Sos, ungkap sarjana ekonomiSTIE Pelita Bangsa Bekasi 2012 ini.
Pertemuan kali ini dikoordinir oleh klub pendengar yang tetap eksis hingga saat ini yaitu Borneo Listeners Club (BLC) dan masih aktif menerbitkan bulletin Mediator dan seringkali mengadakan jumpa pendengar baik internal maupun eksternal.
Tujuan pelaksanaan TKPR adalah untuk mempererat tali silaturahmi sesama pendengar dan komunitas, menjalin hubungan dengan penyiar radio yang selama ini hanya didengar suaranya, mendapatkan informasi terkini dari stasiun radio dan perkenalan budaya serta memperkuat hubungan persahabatan antara penyiar dan pendengar, tandas pelapor tetap siaran Suara Vietnam Seksi Bahasa Indonesia.
Memperlancar seluruh rangkaian TKPR ke-4 ini, telah dibentuk susunan panitia sebagai berikut; Penasehat; H. SunuBudihardjo (Jakarta). Ketua; Rudi Hartono (Pontianak)
Wakil Ketua; Nano SA (Yogyakarta); Sekretaris; Ida Syauket Sabirin (Cilacap)
Bendahara; Devi Rinawati (Surabaya). Seksi Korespondensi Alwi Hasan (Makassar)
Seksi Konsumsi; Nike Lie (Solo) dan Tuty PH (Jakarta); Dokumentasi; Kusno Ariesta (Jember), kata Rudi.
Pihak panitia TKPR ke-4, pada 23 April 2016, telah melakukan survei lokasi pertemuan di Jokyakarta. Sebanyak lima orang panitia, melakukan penjajakan lokasi serta tempat wisata yang akan dikunjungi. Mereka itu adalah; Ida Syauket Sabirin, Nike Lie, Henrik Rotinsulu, Devi Linawati serta Nano SA, ungkapnya. (azis/yahya).