Anshar Manrulu Ketua KPW PRD Sulawesi Selatan
MAKASSAR, Bugiswarta.com -- Pancasila yg digali oleh Bung Karno, disampaikan pertama kali didepan sidang BPUPKI, pada tgl.1 juni 1945 di Jakarta. Pancasila adalah filosofih, dasar, pedoman dan moral bagi Bangsa Indonesia dlm kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, lahir dan batin.
Pada saat Bangsa Indonesia mengkonsolidasikan kemerdekaan, Pancasila menjadi alat pemersatu dan senjata menghadapi kekuatan imprealisme yg ingin terus menjajah negeri ini.
Dimasa awal kekuasaan ORBA, saat modal asing kembali dibukakan pintu masuk ke Indonesia lewat UU. PMA tahun 1967, Pancasila dilucuti sebagian fungsinya, dan dijadikan sekedar alat melindungi dan melanggengkan kekuasaan ORBA.
Dan kini setelah UUD 1945 diamandemen, hampir semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi semakin liberal, semangat Pancasila terkubur badai neokolonialisme, seiring makin jauhnya cita2 mewujudkan bangsa yg merdeka, mandiri, berdaulat dan berkepribadian sebagai pilar mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, aman dan sentosa seperti cita2 para pendiri bangsa.
Untuk kembali mewujudkan cita2 masyarakat Indonesia Adil dan makmur, saatnya menempatkan Pancasila seperti yg diterangkan Bung Karno pada tanggal, 1 juni 1945.
Pertama, Pancasila adalah sosio nasionalisme, untuk memperbaiki keadaan-keadaan dalam masyarakat yg miskin dan hina akibat imprealisme dan kolonialisme, maupun kapitalisme menjadi keadaan yang sempurna tanpa ada penindasan manusia atas manusia lainnya, dan penjajahan bangsa atas bangsa lainnya.
Kedua, Pancasila adalah sosio demokrasi, yang merupakan anti thesa dari demokrasi liberal model barat yang sedang berjalan saat ini, tetapi tdk sesuai dengan kepribadian bangsa, dan melahirkan situasi politik yg tdk stabil, friksi, gontok-gontokan, menyebabkan ego sentrisme kelompok, golongan, yg intinya melemahkan persatuan nasional.
Dalam sosio demokrasi, juga ditekankan persamaan hak bukan hanya dilapangan politik seperti sekarang ini, tapi juga persamaan hak dilapangan ekonomi. Ini sangat berbeda dgn demokrasi liberal yg menenpatkan pemilik modal selalu unggul dan menang.
Jalan untuk mewujudkan demokrasi politik, sekaligus demokrasi dilapangam ekonomi adalah dengan menegakkan prinsip gotong royong, bekerja dan berkeringat bersama, tolong menolong utk kepentingan bersama, yaitu Bangsa Indonesia. Dan yang ketiga adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, satu prinsip dasar yg melindungi semua agama dan aliran kepercayaan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia.
Memasuki peringatan hari lahir Pancasila yg ke 71, mari kita bersama-sama, bersatu, dan kembali menjadikan Pancasila falsafah hidup berbangsa dan bernegara, untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Indonesia yg adil dan makmur.
(********)