BAUBAU, Bugiswarta.com -- Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof. Dr. Ir. Hj. Andi Niartiningsih, M.P menghadiri prosesi wisuda sarjana yang ke XXXIII dan Pascasarjana yang ke XIII pada tanggal 10 Mei 2016 di Baruga La Ode Malim kampus Palagimata Unidayan. Kegiatan ini dihadiri juga oleh Rektor Unidayan, Ir. H. L.M. Sjamsul Qamar, M.T., Pemerintah Kota Baubau yang diwakili oleh Wakil Walikota Baubau, Hj. Wa Ode Maasra Manarfa, S.Sos., M.Si. yang sekaligus sebagai Ketua Yayasan Pembina Unidayan, Wakil Bupati Buton, Drs. La Bakri, M.Si.,
beberapa Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Baubau, Ketua I, Ketua II dan Unsur Yayasan Pembina Unidayan yang lain, Para Wakil Rektor, Para Dekan, Para Dosen, Karyawan lingkup Unidayan, Wisudawan dan Wisudawati beserta orang tua/wali masing-masing.
Demikian ditegaskan oleh Kasubag TU dan Humas Unidayan, Dahmar, S.KM., M.Kes. Rabu (12/05-2016).
Prof. Hj. Andi Niartingsih dalam sambutannya memberikan penghargaan, apresiasi dan ucapan selamat setinggi-tingginya kepada Unidayan dimana pada hari yang sama telah menyelenggaran tiga moment besar diantaranya, (1) Peresmian Gedung baru Kantor Rektorat Kampus Palagimata Unidayan (2) Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Unidayan dengan Pemerintah Kabupaten Buton, dan (3) Prosesi wisuda sarjana ke XXXIII dan Pascasarjana ke XIII periode Pertama tahun 2016.
Hj. Andi Niartiningsih selain memberikan apresiasi, ucapan selamat juga berharap gedung rektorat yang baru dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan Unidayan kedepan dalam rangka mengemban amanah membentuk SDM didalam membantu pemerintah daerah dan masyarakat Kota Baubau untuk pengembangannya ke depan
"Saya baik secara pribadi maupun sebagai Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi mengucapkan selamat atas presmian gedung baru tersebut, teriring doa semoga gedung baru tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan Unidayan kedepan dalam rangka mengemban amanah membentuk SDM didalam membantu pemerintah daerah dan masyarakat Kota Baubau untuk pengembangannya ke depan" Ungkap Andi Niartiningsih.
Moment kedua, MoU Unidayan dengan Pemerintah Kabupaten Buton, Andi Niartiningsih mengatakan moment ini merupakan satu gerakan atau rencana pengembangan Unidayan kedepan untuk pelebaran sayap dalam rangka membangun jejaring di bidang Pendidikan, Penelitian, Pengkajian Ilmiah, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
"Moment ini menandai satu gerakan atau rencana pengembangan kedepan untuk pelebaran sayap dalam rangka membangun jejaring untuk mengembangkan mahasiswanya terutama untuk menempatkan mahasiswa dalam PBL, KKN, juga berbagai rencana kedepan yang akan dilakukan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton" Ungkapnya.
Pada Moment ketiga yaitu prosesi wisuda, Andi Niartiningsih memberikan apresiasi, motivasi dan ucapan selamat kepada wisudawan/wisudawati yang berjumlah 348 orang. Beliau juga memberikan pesan sebagai bekal kepada wisudawan/wisudawati sebelum terjung ke masyarakat atau dunia kerja bahwa karakter yang baik adalah suatu hal yang sangat penting untuk membarengi kompetensi karena setinggi-tinggi ilmu yang dimiliki seseorang tanpa karakter yang baik maka akan sulit untuk beradaptasi dan sulit untuk meraih karir tertinggi.
"Karakter yang baik itu sangat penting untuk membarengi kita punya kompetensi karena setinggi-tinggi ilmu yang dimiliki tanpa karakter yang baik maka kita sulit untuk beradaptasi dan sulit untuk meraih karir tertinggi" Ungkapnya.
Prof. Andi Niartiningsih juga menyinggung tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah berlangsung sejak Januari tahun 2016. Beliau berpesan kepada semua tamu undangan termasuk wisudawan dan wisudawati bahwa moment ini jangan dijadikan sebagai ancaman, tapi dijadikan sebagai peluang. Untuk itu, kita harus manfaatkan sebaik mungkin untuk belajar dan meperbaiki kompetensi diri sehingga bisa bersaing dengan masyarakat negara-negara lain anggota MEA yang akan bebas masuk membuka usaha di Indonesia.
"Kita tidak boleh menjadikan MEA ini sebagai ancaman, akan tetapi kita harus menjadikannya sebagai peluang sehingga kita termotivasi untuk belajar dan meperbaiki kompetensi diri sehingga bisa bersaing dengan masyarakat negara-negara lain anggota MEA yang akan bebas masuk membuka usaha di Indonesia" Ungkapnya.
Terakhir, Prof Niartiningsih mengingatkan kembali tentang pentingnya implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Secara Nasional beliau menguraikan bahwa implementasi Tri Dharma khususnya penelitian masih sangat-sangat minim. Namun beliau memberikan apresiasi kepada Unidayan sebagaimana Laporan Akademik Rektor bahwa jumlah penelitian dosen Unidayan yang berhasil mendapatkan dana dari RISTEK DIKTI mengalami progress yang baik.
(Ammar)