SOPPENG, Bugiswarta.com -- Tokoh Pemuda Kabupaten Soppeng Miftah Farid, SHI, M.Hi mendesak pemerintah melakukan langkah pasti untuk menindaki pedagang gabah yang dinilai merugikan petani sebagaimana temuan Kodim 1423 Soppeng.
Hal ini sebagai wujud pembuktian kecintaan pemerintah terhadap masyarakat lapisan bawah yang punya peranan penting terhadap ketersediaan pangan nasional.
"Kalau memang pemerintah punya niat untuk mensejahterakan petani, yah temuan Kodim 1423 Soppeng harus ditindaki," Kata Mantan pengusrus Ikatan Mahasiswa Alumni DDI Pattojo Soppeng ini, Minggu 1/3/2016.
Selanjutnya kata Miftah bahwa pemerintah harusnya segera follow up terhadap apa yang membuat petani selama ini tidak sejahtera sebagaimana dalam niat dan amanah UU.
"Disinimi kita lihat pemerintah kita, demi kesejahteraan petani, tentu harus ditindaki, jangan lagi ada kesan bahwa petani menjerit yang bersusah payah, namun mereka para tengkulat yang kaya raya," tegasnya.
Berita sebelumnya Komendo Distrik Militer (Kodim)1423 Soppeng tidak ada hentinya melakukan pendampingan Upaya Khusus Pertanian PAJEKA (Padi, Jagung, Kedelai) di Kabupaten Soppeng sebagai upaya pemerintah dari pusat hingga ke daerah.
Dimina program tersebut sebagai langkah pemerintah untuk mengantisifasi kelangkaan bahan dasar pokok masyarakat Indonesia terkhusus di Kabupaten Soppeng.
Aktifnya Kodim 1423 Soppeng, tidak terlepas dari kepemimpinan Letkol Inf Jeffry Antonius Bojoh, S.IP yang setiap saat turun langsung memantau proses mulai dari masa pengolahan sawah hingga proses penjualan hasil panen.
Jeffry Antonius Bojoh, saat dijumpai dilapangan sedang melakukan pengawalan proses penimbangan gabah petani oleh para pembeli
"Kami mendapati timbangan yang digunakan tidak setandar karena timbangan dimana setiap karungnya dimainkan 5 s/d 8 kg, tidak hanya disitu saja tengkulak juga memotong susut kekeringan gabah hingga 4 kg per karung," Kata Dandim 1423 Soppeng Jeffry Antonius Bojoh
Dilokasi tersebut dia meminta kepada petani agar gabah hasil panennya dapat di serap oleh bulog Soppeng sebagai langkah imbal balik petani kepada pemerintah yang selama ini banyaknya memberikan bantuan kepada para petani.
" Bulog Soppeng siap menyerap gabah petani dengan harga Rp 3.800,-/kg sehingga Kab. Soppeng dapat mencapai target 8.000 ton sebagai salah satu Kabupaten penopang swasembada pangan Nasional, kepada para tengkulak/pengepul gabah tidak ada lagi pengurangan timbangan karena sangat merugikan petani,"jelasnya
Selanjutnya kata mantan Komandan Rider 700 ini bahwa pembeli yang masuk harus bermitra dengan Bulog dan pemerintah daerah.
"Apabila anda ingin mengambil gabah Soppeng harus dapat memberikan kontribusi kepada Pemda Soppeng dengan cara menjadi Mitra Bulog Soppeng dengan cara memasukan beras atau gabah ke Bulog, jangan hanya mengambil hasinya saja," Tegas Jeffry.
Selain itu, Dandim 1423 Soppeng menegaskan kepada jajarannya untuk tidak membiarkan mobil pengangkut gabah keluar Soppeng tanpa memberikan kontribusi kepada Pemerintah, serta lakukan pendekatan kepada kelompok tani yang akan memasuki masa panen agar dapat diserap oleh Bulog tanpa ada potongan dan permainan sperti yang dilakukan tengkulak.
Usman