MAKASSAR, Bugiswarta.com -- Banyak orang memandang hidup ini adalah pilihan. Terkadang ada orang terlihat hidupnya tenang bekerja disuatu tempat, tapi karena pilihannya bukan disitu, maka banyak kejadian, orang itu mencari pekerjaan lain, sesuai dengan panggilan jiwa dan meninggalkan pekerjaan lamanya.
Mungkin inilah yang terjadi pada diri Ahmad Syaekhu, S.Pd, M.Si, salah seorang Dosen Dipekerjakan Kopertis (DPK) di FISIP Universitas Sawerigading. Ahmad baru kurang lebih dua bulan ditempatkan di Unsas sebagai dosen di Fakultas Fisipol,
Dia memilih karier dosen dan meninggakan tempat tugas sebelumnya sebagai PNS di Kantor Gubernur Provinsi Sulsel, karena panggilan jiwa. Di kantor gubernur magister lingkungan hidup PPs-Unhas ini, bukan orang yang tidak memiliki posisi jabatan di Kantor Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel.
Tapi saat memilih karier sebagai dosen posisinya selaku pejabat eselon IV. Artinya dalam posisi itu masalah financial diterima perbulannya sudah lumayan. Namun pilihan hidupnya ingin menjadi tenaga pengajar, maka dia pun tetap memutuskan meninggalkan kantor gubernur dan memilih karier sebagai dosen.
"Saya ini 11 bersaudara dan semuanya adalah pendidik, mungkin ini sudah menjadi tuntutan jiwa sebagai keluarga pendidik," ujar ayah Ade Nur Rezki dan Afiq Noer Raihan ini, saat di temui di kampusnya, Jumat 6 Mei 2016.
Suami Dewi Santika Sari ini, ini mengaku sudah lama mengenal Unsaw, kalau lembaga perguruan tinggi ini adalah yang tertua di Sulsel. Karena itu dia sangat optimis Unsaw kedepan bisa berkembang sama halnya perguruan tinggi swasta lainnya yang ada di Sulsel. Seluruh civitas akademika harus memiliki komitmen sama untuk memajukan UNSAW lebih baik kedepan, tandasnya.
(ulla/yahya)