Monster Pembunuh Jalan Depan Kampus UIN Alauddin Samata -->
Cari Berita

Monster Pembunuh Jalan Depan Kampus UIN Alauddin Samata

GOWA, Bugiswarta.com -- Status mahasiswa dianggap sebagai pencapaian tertinggi jenjang sekolah utamanya bagi orang tua. Masa studi dirampungkan dan meraih titel gelar sarjana, orang tua merasa bahwa status sosial di lingkungan masyarakat akan 'meningkat, terlebih bila anaknya berhasil meraih prestasi sebagai lulusan terbaik.

Namun bagaimana perasaan orang tua di kampusng, jika anak yang disayangi harus tewas mengenaskan akibat truk besar yang melintas di jalanan menuju kampus dengan jam operasional yang tidak jelas. Haruskah nyawa mereka berakhir sia-sia di tengah jalan, di saat mereka memiliki tanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana menjadi amanat dari konstitusi negara.

Jalan poros di depan kampus UIN Alauddin Samata, diberi nama Jl. HM.Yasin Limpo menuju ke Kota Masa Depan Pattalassang adalah jalur jalan dilalui oleh civitas akademika kampus.

Jalan poros satu-satunya di depan kampus ini juga ramai dilalui truk-truk besar. Kendaraan pengangkut bahan tambang galian C itu sering kali melintas di jam-jam sibuk, dan kurang kesadaran masyarakat dalam berkendaran, menjadi pemicu rawannya terjadi kecelakaan mengakibatkan korban jiwa.

Hal ini menjadikan jalan depan kampus diidentikkan selaku monster pembunuh
Kondisi jalan yang becek dan berlubang semakin menjadi momok menakutkan bagi para mahasiswa, muatan material dari truk seperti kerikil dan pasir juga selalu tertumpah di jalanan dan semakin memperparah kondisi jalan.

Eza Aldillah Majid merupakan mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum 2014, UIN Alauddin Samata ini merupakan salah satu korban tewas mengenaskan dan tragis dijalan ini.

Mirisnya sehari sebelum kejadian tersebut, mahasiswi jurusan sastra Inggris Nur Falaah Salehati Soamole, juga menjadi korban dari keganasan jalanan ini, almarhuma tewas di tempat setelah ditabrak oleh sebuah mobil. Kebanyakan mahasiswa memilih motor sebagai alat transportasi ke kampus karena dianggap lebih efisien, tetapi mahasiswa juga menanggung resiko dibayang-bayangi kecelakaan yang selalu mengintai.

Dengan kejadian ini, tentu diharapkan adanya respon dari pemerintah terkait mengenai pengaturan jadwal operasional truk-truk besar, dan juga perlunya mengadakan bus jalur khusus menuju kampus II UIN Alauddin Samata, angkutan umum sebenarnya telah tersedia, tetapi belum efektif sebab dari pengakuan beberapa mahasiswa, para sopir angkot hanya akan berangkat jika mobilnya sudah penuh.

Angkutan umum tersebut hanya mangkal di kampus I, oleh karenanya pengadaan bus jalur khusus untuk mahasiswa yang kuliah di kampus II UIN Alauddin Makassar sangat diperlukan, guna menghindari terror jalanan berkepanjangan monster pembunuh tersebut.

-------------------------------
Laporan : Ryan Gustiandi R Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
Usman Al-Khair