MAKASSAR, Bugiswarta.com --Kanal atau saluran air yang mengalir membelah Kota Metropolitan Makassar, sudah menjadi rahasia umum , seharusnya yang mengalir adalah air yang jernih atau bening dengan ikan dan binatang air lainnya bebas berenang.
Tetapi realitas menunjukkan, kanal-kanal itu malah mengalir sampah dan kotoran dengan air warna hitam pekat berbau busuk. Di beberapa kanal malah warga menjadikan sebagai tempat membuang tinja. Akibatnya kanal itu berubah fungsi menjadi WC terpanjang.
Pemandangan kanal ini terlihat di samping Pasar Terong Makassar, Pasar Pambaeng-baeng dan membelah ke Pasar Kerung-Kerung, kondisinya sangat menyedihkan kotor, jorok, dan bau busuk yang tidak tertahankan.
Kondisi kurang lebih sama dengan kanal di sepanjang Jalan Sukaria, masyarakat di sektar ini membuang berbagai macam sampah seperti popok anak kecil, nasi sisa dan lain semacamnya sampah akan menumpuk.
Rumah yang ada disekitar kanal itu sangat berbahaya orang-orang di rumah yang dekat dengan kanal, setiap harinya menghirup udara beraroma sampah yang dapat membawa berbagai jenis penyakit.
Masyarakat disekitar kanal seharusnya membuang sampah pada tempatnya tidak seenaknya pada saluran air. Jika kanal tersebut penuh sampah akan menyebabkan banjir pada musim hujan, ketika banjir tersbut terjadi sampah berada dimana-mana. Olehnya itu masyarakat dimakassar agar kiranya melakukan gotong royong mencegah terjadinya banjir. Bukan pada kanal saja tetapi di setiap got penuh sampah karena orang membuang bermacam sisa makaan dan sampah lainnya .
Seandainya masyarakat dilingkungan sekitar kanal bisa memelihara lingkungan dengan baik, tentu tidak akan menjadi langganan banjir. Selaku warga Kota Makassar berharap kepada walikota Makassa kiranya melakukan transportasi rutin pembuangan sampah pada tempatnya.
------------------------
Tirawati