Soppeng,Bugiswarta.com-Denagan tersangkanya Sejumlah pejabat pertanian Kabupaten Soppeng yang melibatkan PPL, Matri Tani, PPK serta menyusul Kadis pertanian dan sekretarisnya, di lokasi Marioriawa ternyata di Kecamatan lain juga memiliki persoalan yang sama.
Kelompok Tani Jampu-Jampu Kelurahan Salokaraja Kecamatan Lalabata pada proyek penanaman kedelai 2013 Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng yang mengusulkan luas lokasi yang akan ditanami seluas 72 hektoare dengan realisasi 16 hektoare, telah mengembalikan anggaran sebesar 122 juta hal ini diungkap ketua kelompok tani Jampu-Jampu Abd. Rauf kepada bugiswarta.com (15/04).
Data yang dihimpun bugiswarta.com hanya ada lima anggota kelompok tani yang melakukan penanaman
dengan luas 72 hektoare dan yang terealisasi di lapangan berdasarkan laporan penyuluh seluas 16 hektoare. sementara yang ditemukan dilapangan hanya 6,75 hektoare yang terealisasi.
Selanjutnya anggota kelompok tani juga mengakui bahwa biaya yang diterimanya secara keseluruhan pada peroyek tersebut hanya 900.000 per lokasi sementara dalam juknis biaya yang diperbantukan ke petani perhektarnya mulai dari persiapan lahan sebesar 2 juta lebih.
"Kami kembalikan sisanya pasalnya, masyarakat enggan menanam kedelai karena musim kemarau,dan ini sangan memberatkan petani" kata Abd. Rauf ketua Kelompok Tani Jampu-Jampu
Dia juga mengakui telah mengembalikan anggaran sebesar 122 juta rupiah melalui Bank BPD karena realisasi dari penanaman yang tidak sesui perencanaaan.
"Ada dana yang dikembalikan sebesar 122 juta melalui rekening bank BPD Sulsel, dan laporannya telah kami serahkan semuanya pada dinas pertanian," terang rauf.
La Barakkka
Kelompok Tani Jampu-Jampu Kelurahan Salokaraja Kecamatan Lalabata pada proyek penanaman kedelai 2013 Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng yang mengusulkan luas lokasi yang akan ditanami seluas 72 hektoare dengan realisasi 16 hektoare, telah mengembalikan anggaran sebesar 122 juta hal ini diungkap ketua kelompok tani Jampu-Jampu Abd. Rauf kepada bugiswarta.com (15/04).
Data yang dihimpun bugiswarta.com hanya ada lima anggota kelompok tani yang melakukan penanaman
dengan luas 72 hektoare dan yang terealisasi di lapangan berdasarkan laporan penyuluh seluas 16 hektoare. sementara yang ditemukan dilapangan hanya 6,75 hektoare yang terealisasi.
Selanjutnya anggota kelompok tani juga mengakui bahwa biaya yang diterimanya secara keseluruhan pada peroyek tersebut hanya 900.000 per lokasi sementara dalam juknis biaya yang diperbantukan ke petani perhektarnya mulai dari persiapan lahan sebesar 2 juta lebih.
"Kami kembalikan sisanya pasalnya, masyarakat enggan menanam kedelai karena musim kemarau,dan ini sangan memberatkan petani" kata Abd. Rauf ketua Kelompok Tani Jampu-Jampu
Dia juga mengakui telah mengembalikan anggaran sebesar 122 juta rupiah melalui Bank BPD karena realisasi dari penanaman yang tidak sesui perencanaaan.
"Ada dana yang dikembalikan sebesar 122 juta melalui rekening bank BPD Sulsel, dan laporannya telah kami serahkan semuanya pada dinas pertanian," terang rauf.
La Barakkka