Konon kabarnya, pada jaman dahulu kue ini adalah makanan khusus kaum bangsawan kerajaan-kerajaan yang ada di daerah Bugis.
Umumnya raja-raja Bugis menikmati panganan yang berbahan pokok pisang yang dihaluskan ini sebagai makanan penutup (dessert).
Namun kini eksistensi panganan barongko tetap sama, Kue dengan ciri khas terbungkus daun pisang yang menyerupai model tas ini, tidak lagi se-eksklusif dahulu, panganan ini telah populer dikalangan khalayak umum warga pribumi Bugis sebagai salah satu pelengkap menu makanan pada saat ada pesta dan keramaian.
Secara lengkap bahan utama Barongko adalah, pisang, gula, telur, garam, santan kelapa dan susu, yang kemudian diaduk menjadi satu lalu dibungkus dengan daun pisang, agar menambah variasi rasa, barongko kadang dipadukan dengan durian, nangka, daging kelapa muda dan daging buah lontar.
Tahap akhir barongko dimasak dengan cara dikukus, barongko paling nikmat disantap pada saat hangat namun pada saat telah dingin cita rasa barongko tak berubah.
Salah satu alasan yang membuat kue barongko menjadi nikmat, selain isi barongko yang nikmat, juga karena aroma khas daun pisang yang lembut.
Nah, Jika anda berkunjung ke daerah bugis, sangat mudah menembukan panganan ini, kue barongko memang populer disuguhkan orang-orang bugis sebagai menu perjamuan, baik pada pesta pernikahan, mabbarasanji,mappanre temme, massunna, naik rumah baru, pesta panen hingga acara syukuran lainnya.
Laporan : A.W. Makkelori