Bugiswarta.com, Bulukumba -- Festival Samindara merupakan event tahunan yang dikemas secara apik dan menarik sebagai media hiburan bagi warga masyarakat dan wisatawan baik regional maupun wisatawan mancanegara
Berita Selanjutnya : Ritual “Mappeleppe Nia” dan Tari Padduppa Awali Prosesi Lomba Perahu Katinting di Pantai Ujung Loe
Festival Samindara tahun 2018 dilaksanakan di lapangan Sepak Bola Dannuang Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba, pada hari Senin, (10/09) sebagai rangkaian tak terpisahkan dari penyelenggaraan Festival Fhinisi Ke-IX Tahun 2018 yang dihadiri oleh sekitar kurang lebih enam ratus orang tamu undangan, dan masyarakat.
Festival Samindara diawali dengan Persembahan Tari Pinisi dilanjutkan dengan Laporan Ketua Panitia Pelaksana, Persembahan Tari 4 Etnis serta Persembahan SENDRA Tari Jejak Sejarah Legenda dan diakhiri dengan Persembahan Tari Battina Lebonna.
Bupati Bulukumba A. M. Sukri A. Sappewali dalam sambutannya mengatakan legenda Samindara merupakan cerita cinta antara dua saudara kandung yaitu Samindara dan Baso Kunjung Barani yang berujung kematian.
"Kita berharap dengan pegelaran Sendratari Samindara ini, warga Bulukumba dan pengunjung dapat mengambil hikmah dari cerita legenda tersebut, serta menikmati berbagai rangkaian kegiatannya seperti ritual Mappeleppe “Nia”, Lomba Perahu Katinting, Lomba Lari Mallongga, dan Lomba Dayung Tradisional,"ungkapnya.
Kesemua rangkaian kegiatan tersebut merupakan upaya melestarikan budaya Bulukumba, di tengah derasnya arus globalisasi yang ditopang dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Lebih dari itu, esensi nilai-nilai budaya harus dapat ditumbuh kembangkan dan diaplikasikan dalam kehidupan kita sebagai keluarga besar masyarakat Bulukumba pada khususnya dan sebagai bagian dari masyarakat Sulawesi Selatan dan Bangsa Indonesia pada umumnya, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip Mabbulosibatang, Sipakatau, Sipakalebbi, Mali Siparappe, Tallang Sipahua, dalam kehidupan sehari-hari serta dalam upaya membangun pergaulan lintas budaya dan antar generasi, ungkap Bupati Bulukumba.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kasdim 1411/Bulukumba Mayor ARrm Arfan Towasi, Sekda Bulukumba Andi Bau Amal, Camat Ujung Loe Hj. Andi Yuniar, S.Pi, M.Si, Para Kepala OPD Lingkup Pemda Bulukumba dan Lurah serta para Kepala Desa Se Kecamatan Ujung Loe.
(fadly syarif/Usman)
Berita Selanjutnya : Ritual “Mappeleppe Nia” dan Tari Padduppa Awali Prosesi Lomba Perahu Katinting di Pantai Ujung Loe
Festival Samindara tahun 2018 dilaksanakan di lapangan Sepak Bola Dannuang Kelurahan Dannuang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba, pada hari Senin, (10/09) sebagai rangkaian tak terpisahkan dari penyelenggaraan Festival Fhinisi Ke-IX Tahun 2018 yang dihadiri oleh sekitar kurang lebih enam ratus orang tamu undangan, dan masyarakat.
Festival Samindara diawali dengan Persembahan Tari Pinisi dilanjutkan dengan Laporan Ketua Panitia Pelaksana, Persembahan Tari 4 Etnis serta Persembahan SENDRA Tari Jejak Sejarah Legenda dan diakhiri dengan Persembahan Tari Battina Lebonna.
Bupati Bulukumba A. M. Sukri A. Sappewali dalam sambutannya mengatakan legenda Samindara merupakan cerita cinta antara dua saudara kandung yaitu Samindara dan Baso Kunjung Barani yang berujung kematian.
"Kita berharap dengan pegelaran Sendratari Samindara ini, warga Bulukumba dan pengunjung dapat mengambil hikmah dari cerita legenda tersebut, serta menikmati berbagai rangkaian kegiatannya seperti ritual Mappeleppe “Nia”, Lomba Perahu Katinting, Lomba Lari Mallongga, dan Lomba Dayung Tradisional,"ungkapnya.
Kesemua rangkaian kegiatan tersebut merupakan upaya melestarikan budaya Bulukumba, di tengah derasnya arus globalisasi yang ditopang dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Lebih dari itu, esensi nilai-nilai budaya harus dapat ditumbuh kembangkan dan diaplikasikan dalam kehidupan kita sebagai keluarga besar masyarakat Bulukumba pada khususnya dan sebagai bagian dari masyarakat Sulawesi Selatan dan Bangsa Indonesia pada umumnya, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip Mabbulosibatang, Sipakatau, Sipakalebbi, Mali Siparappe, Tallang Sipahua, dalam kehidupan sehari-hari serta dalam upaya membangun pergaulan lintas budaya dan antar generasi, ungkap Bupati Bulukumba.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kasdim 1411/Bulukumba Mayor ARrm Arfan Towasi, Sekda Bulukumba Andi Bau Amal, Camat Ujung Loe Hj. Andi Yuniar, S.Pi, M.Si, Para Kepala OPD Lingkup Pemda Bulukumba dan Lurah serta para Kepala Desa Se Kecamatan Ujung Loe.
(fadly syarif/Usman)