- Dapiwil Muhammadiyah Sulsel : Syaiful Amir Terbaik, Mansyur Qadir Tertua
- Buku Dosen Fisip Unsa Adi Sumandiyar Segera Luncurkan
- Breaking News : Ibu Lagi Masak, Anak Terseret Arus Sungai Hingga Meninggal
- Malam Pergantian Tahun, Andi Nurhidayati Hadiri Pelantikan Pejabat Baru
- Pakai Seragam TNI Lengkap, Pria Mabuk Diamankan Anggota Kodim 1424 Sinjai
- Ratusan Peserta Semarakkan Gerak Jalan Kerukunan Ummat Beragama Sinjai
“Saya dan rombongan Bupati Soppeng baru saja menghadiri satu acara adat yang disebut acara Mattoriolo di desa Goarie, sekitar 25 km dari Soppeng,” ujar Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Soppeng Farouk Adam melalui relesnya Minggu (25/12/2016).
Farouk menjelaskan, acara ini setiap tahun dilaksanakan oleh keturunan Raja Mario untuk mengenang dan menghormati leluhur. “Acara puncaknya adalah membersihkan (ruwatan) benda peninggalan Tomanurungge We Temmapuppu yang dipercaya sebagai utusan Dewata Seuwwae (Tuhan Yang Maha Esa) yang turun ke bumi saat masih bayi perempuan,” paparnya.
Turunnya We Temmapuppu, lanjutnya, di dalam sebuàh wadah berbentuk gerabah atau guci dalam bahasa Bugis disebut Balubu. “Oleh karena itu acara ini disebut Mallangi Balubu,” katanya. Ia mengungkapkan, dalam acara ini hadir semua keturunan Datu (Raja) Soppeng, Bupati Soppeng dan semua jajarannya.
Farouk menuturkan bahwa Pemkab Soppeng merencanakan untuk mengagendakan acara ini dan beragam acara ritual adat lainnya untuk dijadikan acara-acara yang berjadwal sebagai acara tahunan yang nantinya akan diupayakan tercantum dalam Soppeng Tourism Calendar of Event 2017.
“Untuk itu akan segera diadakan Rapat Koordinasi antara Bupati Soppeng, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Soppeng dan Badan Promosi Pariwiisata Daerah Kabupaten Soppeng,” tambahnya.
Laporan Usman Al-khair