'Penantang' Fashar Mulai Berani Unjuk Diri -->
Cari Berita

'Penantang' Fashar Mulai Berani Unjuk Diri



BUGISWARTA.COM, Bone--Sinyalemen Andi Fahsar Mahdin Padjangi akan melawan kotak kosong pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bone-Sulawesi Selatan, 2018 mendatang mulai 'termentahkan'. Sebab sudah ada bakal calon Bupati Bone selain Fahsar yang akan ikut dalam helatan politik lima tahunan itu.

Penelusaran Bugiswarta.com disejumlah daerah di Watampone - ibu kota Kabupaten Bone- menemukan beredarnya ratusan kalender tahun 2017 bergambar Andi Asrul lengkap dengan tulisan tagline berbahasa bugis, -Engkani Ritajeng'nge (Sudah datang yang dinantikan)-.Sekalipun didalam kalender itu tidak mencantumkan yang bersangkutan sebagai bakal calon Bupati Bone, namun warga meyakini kalender itu sebagai alat praga sosialisasi dan bukti keseriusan Andi Asrul untuk ikut 'berlaga' dalam pilkada.

Sontak kelender bertajuk politik, berisikan fhoto Andi Asrul yang beredar luas dimasyarakat menjadi bahan perbincangan warga Bone. "Auuhh adami yang mau lawanki Puang Baso (panggilan karib Andi Fahsar)," kata sejumlah warga.


Informasi yang dihimpun Bugiswarta.com menyebutkan kalender bergambar Andi Asrul yang dikenal sebagai pengusaha tambang itu beredar luas di Kecamatan Tanete Riattang Timur, diantaranya Kelurahan Cellu, Bajoe dan Lonrae, "Kalau di Lonrae itu hampir semua rumah sudah dapat kalendernya Andi Asrul, saya sendiri tidak tau siapa yang bawakan dirumah,"  kata seorang warga Kelurahan Bajoe yang enggan dimediakan namannya.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bone Aksi Hamzah menuturkan hingga saat ini Pilkada Kabupaten Bone kelihatan tenang dan tidak ada riak, sebab belum ada figur yang mau menjadi rival Andi Fahsar yang juga Bupati Bone saat ini. "Kalau tidak ada yang mau maju dalam pilkada, Andi Fashar terpaksa melawan kotak kosong," kata Aksi

Lesuhnya bursa figur politik yang mau mencalonkan diri sebagai bupati di Bone dikhawatirkan sejumlah kalangan, sebab mereka menilai Bone mulai mengalami krisis pemimpin karena tidak ada yang berani mencalonkan diri. "Jangan-jangan di Bone ini sudah krisis pemimpin, padahal Bone ini kan dikenal sebagai gudang pemimpin" ujar Andi Saiful, aktifis muda Bone. 


Laporan : La Kullu