Soppeng,Bugiswarta--Perusahaan daerah (Perusda) Kabupaten Soppeng yang diharapkan menjadi penopan dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) tidak bisa diharap banyak pasalnya unit usaha yang dikelolanya tidak bisa bersaing dengan pengusaha dan kondisi pasar yang ada di kota Kalong tersebut hal ini diungkap Direktur perusda Abd. Asis Sapada kepada bugiswarta.com
"Sebenarnya analoginya seperti mati tak mau hidup tak segan, melihat apa yang ada di perusda, apalagi tahun 2015 ini saya tidak tahu apakah dapat sokongan APBD atau tidak," kata Abd. Asis
Diceritakannya bahwa sejumlah unit usaha yang dimiliki seperti penyewaan alat berat, tenda terowongan pengantin, hand tractor 10 unit tidak lagi berfungsi secara maksimal.
"Ada Alat berat tidak bisa berfungsi karena memang awalnya alatnya tidak bisa berfungsi tapi disuruh perusda untuk mengelolanya, Tenda terowongan pengantin tapi tidak laris, kemudian Hand Tracktor 10 Unit hanya tiga unit yang berfungsi, yang lain rusak dan buatan cina tidak ada komponennya disini," terang Abdul Asis
Usaha perusda yang masih lancar hingga saat ini hanya dua unit bus tua yang sudah diperbaikinya.
"Yang bagus hingga sekarang hanya dua unit Bus angkutan umum ,Tapi sifatnya temporer baru dipakai kalau libur anak sekolah, itupun sekarang sekolah sudah banyak yang punya mobil sendiri," paparnya.
Banyak kendala yang dihadapi dilapangan perusahan daerah akan tetapi pihaknya akan tetap mengupayakan untuk terus bergerak
memamfaatkan potensi yang dimilikinya.
lebih lanjut dia menuturkan bahwa APBD yang diusulkannya sebesar 1 miliyar pada pembahasan anggaran lalu tidak diketahuinya apakah di setujui atau tidak
"Saya tidak tahu APBD untuk tahun ini, saya usulkan 1 M dan belum ada penyampaian secara tertulis, bahkan target PAD Perusda tidak saya tahu," lanjut Abd. Asis.
Sekarang pihaknya berjalan apa adanya bahkan travel yang pernah dibuka namun perjalan dinas pejabat tetap mengambil tiket diluar.
"Usaha travel saja dengan harapan perjalanan dinas pejabat tiketnya ambil di perusda tapi, gulung tikar sebelum menuai untung, karena tidak terjadi koordinasi yang baik dimana pejabat yang harusnya jika ingin majukan daerah minimal sama-sama hidupkan perusda, namun faktanya tidak seperti itu" ucapnya
Untuk membangun Perusda, membutuhkn biaya, bahkan jika ada biaya yang dipersediakan oleh pemerintah melalui bantuan dia siap bertarung.
"Kalau mau lihat maju prusda jangan setengah-setengah. Kalau penyalah gunaan anggaran maka ada penegak hukum yang tunggu, untuk menelusuri dikemanakan anggaranya,"lanjut Abdul Asis
ditambahkannya jika ada anggaran dia akan melalkukan audit asset perusda untuk mengetahui potensi dan aset yang dimiliki untuk dioftimalkan.
"Andai ada dana prusda kami mau laksanakan audit (Ahli) dia bisa berikan jalan bahwa usaha ini yang bagus, Asset-asset bisa direalkan, Kalau dikasi modal silahkan tuntut dikemanakan ini uang karena perusda luas sekali jangkauannya, untuk berkembang, hanya membutuhkan modal saja," tambahnya.
La Barakka
"Sebenarnya analoginya seperti mati tak mau hidup tak segan, melihat apa yang ada di perusda, apalagi tahun 2015 ini saya tidak tahu apakah dapat sokongan APBD atau tidak," kata Abd. Asis
Diceritakannya bahwa sejumlah unit usaha yang dimiliki seperti penyewaan alat berat, tenda terowongan pengantin, hand tractor 10 unit tidak lagi berfungsi secara maksimal.
"Ada Alat berat tidak bisa berfungsi karena memang awalnya alatnya tidak bisa berfungsi tapi disuruh perusda untuk mengelolanya, Tenda terowongan pengantin tapi tidak laris, kemudian Hand Tracktor 10 Unit hanya tiga unit yang berfungsi, yang lain rusak dan buatan cina tidak ada komponennya disini," terang Abdul Asis
Usaha perusda yang masih lancar hingga saat ini hanya dua unit bus tua yang sudah diperbaikinya.
"Yang bagus hingga sekarang hanya dua unit Bus angkutan umum ,Tapi sifatnya temporer baru dipakai kalau libur anak sekolah, itupun sekarang sekolah sudah banyak yang punya mobil sendiri," paparnya.
Banyak kendala yang dihadapi dilapangan perusahan daerah akan tetapi pihaknya akan tetap mengupayakan untuk terus bergerak
memamfaatkan potensi yang dimilikinya.
lebih lanjut dia menuturkan bahwa APBD yang diusulkannya sebesar 1 miliyar pada pembahasan anggaran lalu tidak diketahuinya apakah di setujui atau tidak
"Saya tidak tahu APBD untuk tahun ini, saya usulkan 1 M dan belum ada penyampaian secara tertulis, bahkan target PAD Perusda tidak saya tahu," lanjut Abd. Asis.
Sekarang pihaknya berjalan apa adanya bahkan travel yang pernah dibuka namun perjalan dinas pejabat tetap mengambil tiket diluar.
"Usaha travel saja dengan harapan perjalanan dinas pejabat tiketnya ambil di perusda tapi, gulung tikar sebelum menuai untung, karena tidak terjadi koordinasi yang baik dimana pejabat yang harusnya jika ingin majukan daerah minimal sama-sama hidupkan perusda, namun faktanya tidak seperti itu" ucapnya
Untuk membangun Perusda, membutuhkn biaya, bahkan jika ada biaya yang dipersediakan oleh pemerintah melalui bantuan dia siap bertarung.
"Kalau mau lihat maju prusda jangan setengah-setengah. Kalau penyalah gunaan anggaran maka ada penegak hukum yang tunggu, untuk menelusuri dikemanakan anggaranya,"lanjut Abdul Asis
ditambahkannya jika ada anggaran dia akan melalkukan audit asset perusda untuk mengetahui potensi dan aset yang dimiliki untuk dioftimalkan.
"Andai ada dana prusda kami mau laksanakan audit (Ahli) dia bisa berikan jalan bahwa usaha ini yang bagus, Asset-asset bisa direalkan, Kalau dikasi modal silahkan tuntut dikemanakan ini uang karena perusda luas sekali jangkauannya, untuk berkembang, hanya membutuhkan modal saja," tambahnya.
La Barakka